Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Ria Rizki Nirmala Sari
Jum'at, 03 April 2020 | 21:11 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Antara)

SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemprov akan membagikan bantuan uang tunai sebesar Rp 500 ribu  dan sembako bagi warga miskin terdampak pandemi virus Corona Covid-19.

Pembagian bantuan tersebut akan dilakukan mulai pekan depan dengan melibatkan pengemudi ojek online serta PT Pos Indonesia.

Emil menjelaskan, pemprov akan membantu 25 sampai 40 persen warga dari kelas menengah ke bawah di Jabar.

Jumlah bantuan sebesar Rp 500 ribu itu terdiri dari uang tunai Rp 150 ribu dan Rp 350 ribu berupa sembako. Total anggaran yang digelontorkan Pemprov Jabar untuk bantuan warga itu sebesar Rp 3,2 triliun.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jangan Tolak Jenazah Positif Corona, 7 Jam Virus Mati

"Total anggaran dari Jabar untuk mengatasi dampak pandemik Covid-19 ini adalah Rp 16 triliun sekian, terdiri dari Rp 3,2 triliun anggaran tunai dan pangan yang akan dibagikan minggu depan jika lancar dan Rp 13 triliun proyek-proyek padat karya," kata Emil saat melangsungkan video konferensi bersama Wakil Presiden Maruf Amin, Jumat (3/4/2020). 

Uniknya, Emilakan melibatkan banyak pihak dalam proses penyaluran bantuan tersebut. Untuk uang tunai akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia.

Sedangkan sembako RK melibatkan pasukan pengemudi ojek online (ojol) untuk diantarkan ke rumah warga.

Sembako juga sengaja ia beli dari pedagang-pedagang pasar yang ikut terdampak akibat adanya pandemi Covid-19.

Saat ini RK masih melakukan pendataan untuk penerima bantuan tersebut. 

Baca Juga: Ingatkan Dampak Mudik di Tengah Pandemi Corona, Ridwan Kamil: Itu Nyata

Mengakui adanya sedikit kerumitan dalam melakukan pendataan, maka RK mencoba skema yakni pemberian bantuan tahap pertama akan diberikan kepada 20 persen warga yang sudah terdata sebelumnya di Pemprov Jabar.

Tahap selanjutnya akan diberlakukan bagi data-data tambahan warga yang terdampak.

"Saya kasih spare 20 persen untuk memastikan tahap dua mereka yang kelewat, tapi mereka harus mengajukan argumentasi, saya akan bikin komite yang memberikan approval terhadap gelombang kedua ini."

Load More