Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 11 Juli 2022 | 19:15 WIB
Kawasan Jalan Taman Gajah Mada di Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi [Ferry/Suara.com]

Ketua Komunitas Tjimahi Heritage Machmud Mubarok mengatakan, berdasarkan literasi yang dimilikinya penamaan Gajah Mada sebagai nama jalan di kawasan tersebut hampir berbarengan dengan pembangunan Masji ABRI di kawasan tersebut.

"Itu kan dulunya Wilhelmina Park, kemudian sampai orde baru tahun 1976 hampir berbarengan dengan pembangunan Puree dan Masjid ABRI dikasih namanya menjadi Jalan Taman Gajah Mada," ungkap Machmud.

Penamaan Gajah Mada di jalan tersebut menurut Machmud berasal dari rumah dinas Polisi Militer yang berada di kawasan tersebut. Seperti diketahui, topeng Gajah Mada sendiri dijadikan sebagai simbol Polisi Militer Angkatan Darat.

Namun sebelum dihuni para Anggota Polisi Militer kalau itu, rumah-rumah tua penuh sejarah di kawasan tersebut merupakan rumah dinas para tentara KNIL. Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya tahun 1945, kemudian tahun 1949 Belanda menyerahkan kedaulatannya.

Baca Juga: 4 Suporter Timnas Tewas dalam Kecelakaan di Jembatan Cipunagara, Polisi: Tiga Laki-laki dan Satu Perempuan

"Sekitar tahun 1950 Belanda menyerahkan aset. Nah sejak itu mulai ditempati anggota POM untuk nemaptin rumah dinas itu. Cuma belum disebut Taman Gajah Mada," terang Machmud.

Menurut Machmud, disematkannya nama dari unsur kerajaan Jawa di tanah Sunda agar tidak terjadi perselisihan antara kedua suku tersebut. Pasalnya, Jawa dan Sunda memiliki cerita sejarah yang kurang menyenangkan pada masa lampau.

Tak harmonisnya hubungan Sunda dan Jawa ketika terjadinya tragedi Perang Bubat pada abad ke-14 Masehi. Namun, kata dia, keberadaan Jalan Gajah Mada di Cimahi itu seperti mematahkan stigma tak harmonisnya suku Jawa dan Sunda ketika itu.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Baca Juga: Sejarah Bulan Muharram dan Peristiwa yang Melatarbelakangi Tahun Baru Islam

Load More