Jengkel Bekasi Disebut Sarang Teroris, Walkot: Kan Ada Kabupaten dan Kota

Bekasi dicap sebagai Sarang Teroris itu Bekasi kan ada dua, kota dan kabupaten.

Chandra Iswinarno
Senin, 14 Oktober 2019 | 17:37 WIB
Jengkel Bekasi Disebut Sarang Teroris, Walkot: Kan Ada Kabupaten dan Kota
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. (Suara.com/Chyntia Sami Bhayangkara)

SuaraJabar.id - Telinga Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mulai panas setelah daerahnya dikaitkan dengan banyaknya penangkapan terduga teroris. Apalagi, politisi Golkar itu tak mau disebut daerahnya dicap sebagai sarang teroris.

"Teman-teman harus memberitakan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi itu harus dibedakan, jangan hanya tulis Bekasinya saja. Bekasi dicap sebagai Sarang Teroris itu Bekasi kan ada dua, kota dan kabupaten," kata Rahmat, Senin (14/10/2019).

Namun, dia mengaku, ada beberapa terduga teroris yang bertempat tinggal di Bekasi. Pihaknya menyatakan kesulitan mengeidentifikasi keberadaan teroris yang bersembunyi di tenga-tengah warga.

"Di kota yang plural ini memang sulit untuk bisa mengidentifikasi masalah itu," imbuhnya.

Baca Juga:Empat Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Pernah Ikut Pelatihan Militer

Untuk itu, Rahmat mengaku, pentingnya untuk melakukan pembaruan data penduduk. Terutama untuk pendatang baru diwajibkan untuk melapor ke aparat lingkungan setempat.

"Minimal ada updating data selama satu bulan sekali," ujarnya.

Bukan itu saja, Rahmat mengimbau kepada seluruh warganya untuk bisa peka dengan lingkungan sekitarnya. Terutama jika ada pendatang baru yang bersikap aneh, untuk segera melapor ke aparat yang berwenang.

"Ada yang datang lapor dengan berprilaku aneh itu jangan didiamka. Dan sekali lagi itu tadi, Judge-nya Bekasi itu aduh," katanya.

Detasemen Khusus Anti Teror 88 Mabes Polri menggeledah rumah kontrakan di Kampung Rawakalong RT 2/4, Nomor 88, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019).

Baca Juga:Bikin Bom Ibu Setan, Teroris Bekasi Belajar dari Twitter dan YouTube

Pantauan Suara.com, rumah kontrakan dengan lebar 2,5 meter ini sudah tak berpenghuni. Densus menggeledah rumah kontrakan berwarna biru ini.

Di dalam, Densus membawa sejumlah barang bukti seperti buku bacaan terkait Jihad, Khilafah maupun buku bergambar lambang bendera hitam bertuliskan tauhid. Ada juga barang seperti paku hingga kabel.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak