Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 09 Mei 2019 | 08:01 WIB
Ketua KPU RI, Arief Budiman menjenguk Ketua KPU Kota Bekasi Nurul yang sakit dengan didampingi Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto. (Suara.com/Yacub)

SuaraJabar.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni dilarikan ke Instalansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi pada Rabu (8/5/2019).

Nurul dilarikan ke RSUD lantaran kondisi fisiknya menurun drastis selama memipin rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara Pemilu 2019 tingkat Kota Bekasi.

Rapat pleno rekapitulasi yang sejatinya dijadwalkan pada 4-5 Mei di Hotel Horison, Kota Bekasi tak kunjung tuntas.

Karena molor dari jadwal, rapat pleno itu akhirnya berlanjut di Kantor KPU Kota Bekasi, Jalan Ir. H Juanda, Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur. Hingga Rabu kemarin, pleno tersebut tak kunjung tuntas dengan berbagai kendala.

Baca Juga: Babak Baru Duel Pilpres 2019, Fraksi PKS DPR Usul Bentuk Pansus Pemilu

Tumbangnya Nurul membuat Ketua KPU RI, Arief Budiman bereaksi. Arief menjenguk Nurul dengan didampingi oleh Kapolres Metropolitan Bekasi Kota Kombes Pol Indarto.

Arief mengimbau kepada seluruh Ketua KPU di Indonesia agar menjaga kondisi tubuh dalam proses pleno rekapitulasi tingkat kota di masing-masing daerah.

"Semoga ibu Nurul cepat diberikan kesembuhan. Dan untuk para Ketua KPU di daerah lain harus tetap menjaga kebugaran, jaga kesehatan," kata Arief, Rabu (8/5/2019) malam.

Arief juga mengintruksikan agar rapat pleno rekapitulasi tingkat kota tetap dilaksanakan selagi memenuhi quorum.

"(Pleno) rekapitulasi tingkat kota tetap dilaksanakan. Ada Komisioner KPU, Bawaslu dan saksi-saksi partai sudah memenuhi quorum," katanya.

Baca Juga: 137 ASN di Indonesia Tidak Netral Selama Pemilu 2019

Sementara itu, Ketua KPU Kota Bekasi Nurul Sumarheni mengaku sudah merasakan sakit sejak tiga hari belakangan ini.

"Sakit kepala sudah tiga hari, hari ini (kemarin malam) puncaknya. Akhirnya saya tidak bisa memaksakan dan meminta staf untuk diantar ke RSUD. Sejatinya saya ingin menyelesaikan pleno secapat mungkin," ungkap Nurul.

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More