Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 13 Mei 2019 | 17:24 WIB
KRI TNI AL ditabrak dua kapal dinas Vietnam saat mengamankan pelaku illegal fishing di Laut Natuna.

SuaraJabar.id - Insiden kapal pengawas perikanan Vietnam yang sengaja menabrakan diri ke KRI Tjiptadi-381 saat melakukan patroli di Perairan Natuna Utara ditanggapi Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda Amarulla Octavian.

Ia mengatakan wilayah Perairan Natuna Utara masih delimitasi atau belum ada penentuan batas wilayah. Sebab itu, masalah ini harus dilakukan dan diselesaikan melalui jalan diplomasi.

"Secara sosiologis hal itu merupakan dampak dari belum adanya kesepakatan perbatasan yang jelas antar kedua negara. Masih delimitasi jadi memang harus diselesaikan secara diplomasi," katanya usai mengisi Kuliah Umum Sosiologi Militer di Universitas Indonesia (UI) bertajuk 'Militer dan Globalosasi di Era Revolusi Industri 4.0' pada Senin (13/5/2019).

Langkah diplomasi tersebut, kata dia, harus cepat dilakukan untuk mempermudah kerjasama antar negara dan membicarakan batas laut di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kemlu Protes ke Kedubes Vietnam KRI Tjiptadi 381 Ditabrak

Lebih lanjut, Octavian mengatakan insiden ini tentu sering terjadi di negara lain dengan tetangga negaranya.

Tentunya, akibat insiden itu membuat masing-masing negara mengalami ketegangan yang jika tidak segera diatasi akan terus meningkat ketegangan antar negara.

"Kalau kita selalu siaga terus," ucapnya.

Kontributor : Supriyadi

Baca Juga: Ini Kata JK Soal Penyerudukan KRI TPD TNI AL Oleh Kapal Vietnam

Load More