SuaraJabar.id - Pemerintah Karawang Jawa Barat mengaku tidak memiliki anggaran yang cukup untuk menangani abrasi di wilayah tersebut. Padahal, abrasi yang terjadi di wilayah pesisir pantai utara Karawang kini sudah memprihatinkan. Dari tahun ke tahun, wilayah daratan hilang tergerus abrasi.
Catatan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, abrasi yang terjadi di wilayah pesisir utara Karawang mencapai 34,626 kilometer, tersebar di sejumlah kecamatan sekitar Karawang.
"Penanganan masalah abrasi membutuhkan anggaran yang cukup besar. Pemkab tidak ada anggaran jika menangani abrasi sendiri," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana seperti dilansir Antara di Karawang pada Jumat (12/7/2019).
Ia mengatakan, selama ini penanganan abrasi di wilayah pesisir pantai utara Karawang dilakukan dengan cara pemasangan breakwater atau penahanan air serta penanaman tanaman mangrove.
Menurutnya, untuk penanganan abrasi dengan cara menanam mangrove, dilakukan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang dengan melibatkan pihak swasta atau perusahaan-perusahaan yang ada di Karawang.
Selama ini diakui cukup banyak perusahaan yang berpartisipasi melakukan penanaman mangrove melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Namun untuk penanganan abrasi dengan cara pemasangan breakwater, Pemkab Karawang berharap bantuan dari pemerintah pusat.
"Koordinasi akan terus dilakukan ke pemerintah pusat dalam hal penanganan abrasi ini," kata dia.
Hal itu dilakukan karena untuk pemasangan breakwater perlu anggaran besar. Seperti penanganan abrasi sepanjang tiga kilometer saja, anggarannya mencapai Rp 23 miliar. Sebenarnya untuk penanganan abrasi, kewenangannya ada di pusat. Karena itulah Pemkab Karawang tidak menyiapkan anggaran khusus untuk itu.
Baca Juga: Akibat Abrasi, Jalan Akses Nelayan Melaut di Gresik Ambles Hingga Dua Meter
Sementara itu, Karawang, memiliki wilayah pesisir yang panjang bibir pantainya mencapai 84,23 kilometer. Garis pantai ini terbentang dari perbatasan Bekasi hingga Kabupaten Subang. (Antara)
Berita Terkait
-
Akibat Abrasi, Jalan Akses Nelayan Melaut di Gresik Ambles Hingga Dua Meter
-
Orang-orang Cemara Jaya, Sepenggal Cerita Desa yang Terancam Lenyap
-
Pemkab Karawang Gandeng Bank BJB Luncurkan Program Karawang Cerdas 2018
-
Abrasi Sebabkan Sejumlah Kampung di Karawang 'Tenggelam'
-
Abrasi Pantai Pesisir Tangerang Hancurkan 170 Hektar Tambak Udang
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Bukan Hanya Tambang Emas, Tim Gabungan Temukan Sarang Narkoba hingga Tempat Karaoke di Gunung Salak
-
Tertinggal 0-2, Adam Alis Cetak Brace Penentu di Menit Krusial Hajar Selangor 3-2
-
Jantung Pahlawan Hutan Berhenti Berdetak: Anggota Gakkum Kemenhut Wafat Saat Jalankan Tugas
-
Bak Menanti Hujan di Musim Kemarau! 4 Link DANA Kaget Rp 260 Ribu Siap Guyur Saldo Anda
-
Ada Apa di Balik Hutan Gunung Salak? TNI AD Ungkap Rahasia Ratusan Tenda Emas Ilegal