SuaraJabar.id - Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Bogor dalam waktu dekat akan melakukan uji coba rekayasa lalu lintas dengan sistem kanalisasi 2-1 di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Fadli Amri mengatakan uji coba tersebut dilakukan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas di jalur wisata tersebut, terutama pada saat akhir pekan atau libur panjang.
"Tujuannya adalah mencari solusi alternatif di Jalur Puncak selain one way, gambaran awal ini penting agar bisa mengambil kebijakan alternatif mengurai kemacetan Puncak," kata Fadli, Minggu (8/9/2019).
Fadli menjelaskan, sistem 2-1 tersebut adalah rekayasa lalu lintas dimana petugas akan memperioritaskan arus kendaraan yang mengalami kepadatan menjadi dua lajur. Sedangkan arah sebaliknya hanya satu lajur.
"Hampir sama dengan normal 2 arah bedanya diprioritas naik atau turun (2 lajur) yang trafficnya lebih padat. Jadi harus dikanalisasi sehingga baik yang naik dan turun antri sesuai porsinya," jelasnya.
Menurut Fadli, sistem tersebut dinilai mempunyai kendala yakni pemasangan barier sebagai pembatas yang sangat jauh mulai dari Simpang Gadog hingga kawasan Puncak Pass sejauh 22 kilometer.
"Ini memerlukan kanalisasi yang panjang dari Pos Gadog hingga Puncak Pass, baik personil maupun barrier karena jarak yang jauh," ungkapnya.
Dalam uji coba tersebut Polri juga akan melibatkan Kementerian Perhubungan. Sistem 2-1 diharapkan akan menjadi opsi selain one way yang puluhan tahun dilakukan untuk mengurai kepadatan di Jalur Puncak.
"Upaya kami terus lakukan untuk mengurai kepadatan, memang selama ini yang baik adalah one way. Uji coba dilakukan dalam waktu dekat, nanti kita akan lihat dampaknya selain one way," tutupnya.
Baca Juga: Tolak Digusur, Warga Bakar Ban di Jalur Puncak Bogor
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Awal Mula Kasus Dugaan Korupsi Perumda Tirtawening Bandung
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!