Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 29 September 2019 | 06:19 WIB
Ilustrasi korban keracunan massal dirawat di rumah sakit. (Antara)

SuaraJabar.id - Peristiwa keracunan massa membuat heboh karyawan di RSUD Cianjur, Jawa Barat. Akibat kejadian itu, manajemen rumah sakit segera melakukan evaluasi terkait peristiwa itu. Keracunan diduga setelah sejumlah karyawan rumah sakit mengkonsumsi susu dalam kemasan kedaluwarsa.

Direktur Utama RSUD Cianjur, Ratu Tri Yulia membenarkan ada beberapa orang perawat yang piket malam mengalami keracunan diduga akibat mengkonsumsi susu kedaluarsa.

"Direksi akan melakukan evaluasi terutama terkait penyediaan konsumsi bagi pegawai yang mendapat piket malam karena untuk penyediaan dilakukan koperasi, sedangkan rumah sakit hanya menyerahkan dana untuk dikelola koperasi," kata Ratu, dilansir Ayobandung.com, Sabtu (28/9/2019).

Menurut dia, keracunan yang menimpa puluhan orang karyawan rumah sakit itu baru diketahui pada Sabtu (28/9) siang, setelah ada laporan dari pejabat direksi, sehingga pihaknya langsung mencari informasi.

Baca Juga: Gegara Seruput Kopi Jantan, 14 Warga Keracunan

"Kami akan mencari tahu prosedur pengadaan barang untuk makanan tambahan bagi pegawai tersebut, termasuk distributor untuk setiap konsumsi yang disediakan," katanya.

Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pihaknya telah menghubungi direksi RSUD Cianjur, terkait adanya keracunan massal yang menimpa puluhan karyawan rumah sakit tersebut.

"Saya intruksikan untuk segera ditindaklanjuti karena rumah sakit merupakan contoh, tapi ini yang terjadi menimpa karyawan, saya minta untuk evaluasi total," katanya.

Dari informasi yang dihimpun, puluhan karyawan RSUD Cianjur mengalami keracunan, satu orang di antaranya terpaksa menjalani rawat inap karena sempat mengalami muntah-muntah dan dehidrasi akut.

Keracunan tersebut berawal ketika karyawan yang piket malam mendapat jatah makanan tambahan berupa susu dalam kemasan merek Indomilk. Selang beberapa saat setelah mengkonsumsi susu tersebut, sebagian besar mengeluh pusing dan mual mual.

Baca Juga: Ingin Perkasa Minum 'Kopi Jantan', 14 Pria di Sumedang Malah KO Keracunan

"Kami tidak tahu persis berapa orang yang mengalami keracunan, namun setiap piket malam 80 orang karyawan mendapat makanan tambahan termasuk susu. Namun satu orang yang cukup parah terpaksa dirawat," kata salah satu karyawan yang minta namanya dirahasiakan.

Ia menjelaskan, setelah dicek setiap makanan yang ada dalam paket konsumsi terdapat susu Indomilk kedaluwarsa pada Agustus 2019, sehingga diduga susu kedaluwarsa menjadi penyebab keracunan.

Load More