SuaraJabar.id - Puluhan pelajar SMA dan SMK di Kota Depok, Jawa Barat, terlihat berkumpul di berbagai tempat sebelum menuju Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019). Mereka berencana mengikuti aksi demonstrasi.
Mereka berkumpul dengan mengunakan seragam sekolah dan ada yang mengaku sengaja untuk bolos.
"Kami sengaja bolos mau (ikut) aksi ke Jakarta menuntut keadilan dan membela rakyat," kata salah satu pelajar yang tak disebutkan namanya kepada Suara.com di kawasan Grand Depok City (GDC) Kecamatan Cilodong.
Ia mengaku sudah janjian dengan rekan-rekannya untuk mengikuti aksi di depan Gedung DPR RI siang ini. Untuk menuju depan gedung wakil rakyat di Senayan, para pelajar akan mengunakan truk omperangan.
Baca Juga: Meski Didemo Mahasiswa, Anggaran untuk DPR RI Tahun 2020 Naik Rp 5 Triliun
"Ke sananya (DPR) naik apa ajalah, kereta atau truk yang penting nyampe," katanya.
Saat ditanya apakah ada seruan atau ajakan untuk pergi ke Jakarta mengikuti aksi tersebut, para pelajar ini kompak menjawab tidak ada ajakan dari siapa pun.
"Ini kesadaran kami masing-masing. Prihatin lihat di televisi mau ada demo, kita ikut sebagai solidaritas kami sebagai pelajar," pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah mendapat laporan pengaduan terkait adanya 119 daftar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan turun ke jalan mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019) ini. Sebanyak 119 daftar SMK tersebut tersebar di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan pihaknya mendapat laporan masyarakat terkait beredarnya poster-poster ajakan aksi demo besar pada 30 September 2019 pukul 13.00 WIB. Kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB pihaknya pun menerima pengaduan terkait 119 daftar SMK yang diduga akan ikut dalam aksi demonstrasi.
Baca Juga: Digoyang Mahasiswa, Pintu Gerbang Belakang DPR RI Akhirnya Jebol
"KPAI juga mendapatkan pengaduan melalui aplikasi WhasApp (WA) terkait 119 daftar SMK yang diduga berada di wilayah kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," kata Retno lewat keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (30/9/2019).
Berita Terkait
-
Krisis Literasi Informasi Pelajar di Era AI, Memudahkan atau Membingungkan?
-
Massa Aksi Tolak UU TNI di DPR Blokade Jalan Gatot Subroto, Pengendara Terjebak!
-
Jadi Sorotan Dunia, PPI di Berbagai Negara Tolak Pengesahan RUU TNI
-
5 Ide Kursus Robotic untuk Pelajar Level Pemula, Gratis!
-
Puasa Lancar, Nilai Juga Aman: Pentingnya Edukasi Gizi untuk Pelajar Selama Ramadan
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas