SuaraJabar.id - Lalu lintas Kota Bandung yang semakin padat dalam beberapa waktu belakangan, dituding menjadi penyebab menurunnya tingkat okupansi hotel di Kota Kembang tersebut pada musim libur Natal dan Tahun Baru kali ini.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Jawa Barat (PHRI Jabar) Herman Muchtar mengatakan, kondisi tersebut menyebabkan wisatawan enggan menghabiskan waktu lebih dari tiga hari untuk berada di kota tersebut.
"Sebenarnya jalanan dari Jakarta ke Bandung sudah baik, apalagi sekarang ada Tol Layang Jakarta-Cikampek. Tapi persoalannya ya situasi di Bandungnya sendiri, macet dan merepotkan," ujarnya pada Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Rabu (25/12/2019).
Diakuinya, PHRI Jabar menargetkan tingkat okupansi hotel di Bandung hingga malam tahun baru mendatang mencapai 80 persen. Namun kekinian, angka rata-rata okupansi masih berada di 60 persen.
Baca Juga: Diserbu Wisatawan, Jalur Lembang Bandung Macet Parah
"Target kita itu 80 persen, sekarang masih di bawah rata-rata, paling sekitar 60 persen. Malam weekend Sabtu-Minggu nanti diprediksi jadi puncaknya," jelasnya.
Herman menjelaskan, pada tahun lalu angka okupansi bisa mencapai 10 persen lebih banyak dibanding saat ini. Dia mengemukakan beberapa faktor penurunan okupansi selain persoalan kemacetan, seperti tingginya harga tiket pesawat.
"Ya berkurang sampai 10 persennya. Harga tiket pesawat yang mahal sekarang juga berpengaruh," ungkapnya.
Selain itu, pengaruh beralihnya belasan rute penerbangan dari dan menuju Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati juga dinilainya menghilangkan 2.000 potensi kedatangan wisatawan ke Kota Bandung.
"Bandara pengaruhnya cukup besar. Pengalihan rute penerbangan itu menyebabkan potensi 2.000 winus (wisatawan nusantara) berkurang ke Bandung," jelasnya.
Baca Juga: Masuki Liburan Natal dan Tahun Baru, Tagar Jogja Macet Jadi Trending
Lebih lanjut, ia berharap masalah kemacetan dapat segera terurai untuk mendukung wisata di kota tersebut. Sebab diakuinya, meski infrastruktur menuju Bandung banyak dibangun persoalan ketidaksiapan infrastruktur jalan di dalam kota akan menghambat kenyamanan.
Berita Terkait
-
Bikin Macet Saat Ada Gladi Pelantikan! Mobil Pejabat Diderak Massal Dishub di Dekat Monas
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Pecah Rekor! Jakarta Naik Jadi Peringkat 7 Kota Termacet di Dunia
-
Viral Mobil RI 36 Terobos Kemacetan di Jakarta, Warganet Geram Cari Tahu Pemiliknya
-
Kekayaan Muhammad Farhan di LHKPN, Berani Tolak Suap Proyek Rp3 Miliar
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
Stadion Manahan Jadi Venue Final Liga 2
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
Terkini
-
Emak-emak di Sukabumi Geruduk Peternakan Ayam, Tuntut Penanganan Wabah Lalat
-
Samson, Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa
-
Pembangunan Jalan Jadi Prioritas Bupati Cianjur di 100 Hari Kerja Pertama
-
Larang Sekolah Gelar Study Tour, Bupati Cianjur: Banyak Orang Tua Murid Berutang untuk Bayar Biaya Perjalanan
-
Minimalisir Kecelakaan Lalu Lintas, Polisi Gelar Ramp Check Kendaraan Besar di Jalur Utama Cianjur