Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Kamis, 13 Februari 2020 | 13:53 WIB
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)

SuaraJabar.id - Balita bernama Adila (4) meninggal dunia setelah lima hari koma pasca digigit ular. warga asal Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat itu sejak Sabtu (8/2/2020) dirawat intensif di RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.

Seperti diberitakan Ayobandung.com - jaringan Suara.com, pihak keluarga syok mendapati anak kesayangan mereka akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Rabu (12/2/2020) malam. Adila diduga digigit ular di sela tidur hingga membuatnya tak sadarkan diri pada Jumat (7/2/2020).

"Meninggalnya sekitar pukul 20.30 WIB kemarin (Rabu). Kami langsung bawa pulang pakai ambulance," ungkap sang ayah, Kamis (13/2/2020).

Menurutnya, kondisi putri tercinta itu sempat menurun pada Rabu sore. Tim medis pun memanfaatkan alat pacu jantung terhadap Adila. Namun, upaya itu tak membuat sang anak tetap hidup.

Baca Juga: Terpapar Virus Mers Coronavirus, Sukri Meninggal Dunia Sepulang Umrah

"Menurun (kondisi kesehatannya) pas sore kemarin," katanya.

Keluarga masih terpukul dengan kejadian itu. Mereka pun enggan berbincang lama ihwal putrinya yang dimakamkan pemakaman umum setempat, Kamis (13/2/2020).

Diketahui, Adila koma setelah digigit ular weling atau Bungarus candidus di tengah tidurnya Jumat malam lalu.

Di RSD Gunung Jati, ‎tim medis berupaya memulihkannya. Sayang, pihak rumah sakit tak memiliki anti bisa atau anti venom jenis ular weling. Pihak rumah sakit terpaksa menyuntikan anti venom jenis ular berbeda. Namun, upaya itu tak membuat bocah perempuan itu sadar dari koma.

Tim medis sebelumnya sempat kesulitan mengidentifikasi jenis ular yang menyebabkan AO koma. Jenis ular baru diketahui setelah tim medis berkoordinasi dengan dokter WHO.

Baca Juga: Bugar & Rajin Olahraga, Pria 72 Tahun Ini Meninggal Akibat Infeksi COVID-19

Sementara Wakil Direktur Pelayanan RSD Gunung Jati, Maria mengatakan ular yang menggigit Adila tergolong jenis baru yang hidup di Cirebon.

"Jenisnya weling, jenis yang baru. Hidupnya di wilayah Cirebon, Bungarus candidus Cirebon," terangnya.

Bisa ular weling, lanjutnya, telah menyerang bagian saraf dan sel darah AO. Bahkan, racunnya dapat menyebabkan pembuluh darah pecah.

"Gejalanya bukan hanya neurotoxic, tapi hemotoxic juga. Jadi racunnya ke darah dan bisa pecah pembuluh darahnya," tuturnya.

Secara sederhana, neurotoxic atau neurotoksin sendiri adalah toksin yang beraksi di sel saraf. Sementara hemototoxic atau hemotoksin adalah toksin yang memusnahkan darah merah.

Load More