SuaraJabar.id - RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) untuk merawat pasien positif corona atau juga yang masih dalam pengawasan atau PDP.
Sehingga dalam situasi yang nyaris genting ini para petugas medis yang merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 di Sukabumi sampai harus menggunakan jas hujan sebagai Alat Pelindung Diri (APD).
"Alat Pelindung Diri (APD) memang dibutuhkan ketika seorang tenaga kesehatan, baik dokter, perawat dan petugas laboratorium, serta petugas rontgen dalam melakukan pekerjaannya menangani pasien," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Sekarwangi Albani Nasution dalam Konferensi Pers di Pendopo Sukabumi, Kamis (19/3/2020).
"Hal itu angat diperlukan untuk meminimalisir kontak dengan pasien yang berpotensi menularkan penyakit. Dalam hal ini COVID-19, yang sampai saat ini masih dianggap penularannya itu melalui percikan saluran nafas maupun hidung, masih belum berupa yang melalui udara," jelas Albani.
Baca Juga: Aktor Moon Ji Yoon Meninggal Dunia, Agensi Pastikan Bukan Karena Corona
Albani mengungkapkan, kondisi para petugas kesehatan di RSUD Sekarwangi yang menggunakan jas hujan saat menangani PDP COVID-19, bukan tanpa sebab. Ia menyebut, persediaan APD yang terstandarisasi di RSUD Sekarwangi yang kini menjadi rujukan regional dalam penanganan pandemi COVID-19 sudah sangat terbatas.
"Sekali masuk pasien itu kurang lebih ada 6 APD yang terpakai. Untuk RSUD Sekarwangi, APD ini memang hampir habis. Kami sudah mencoba dengan berbagai macam saluran, baik ke Dinas Kesahatan Kabupaten ataupun Provinsi, tapi memang di pasaran juga sangat langka dan harganya cukup mahal. Biasanya sekitar Rp 300.000, sekarang bisa mencapai Rp 900.000," jelas Albani.
Oleh karena itu, sambungnya, pihak RSUD Sekarwangi berkreasi menggunakan jas hujan, yang memang bisa menutupi kondisi para tenaga kesehatan ketika melakukan penanganan pasien. Bahkan, kata Albani, menurut beberapa orang yang spesialis, jas hujan memang dianjurkan, sebab memiliki bahan yang lebih tahan karena terbuat dari plastik, walaupun memang lebih panas.
"Tapi kalau dilihat dari pengertian APD, itu sangat efektif. Malah saya bilang cukup keren, karena warnanya ada yang merah atau biru. Tapi yang harus teman-teman lihat adalah ini dalam rangka kita untuk memastikan pasien ini benar PDP atau bukan. Karena kalau dia PDP itu perlakuannya berbeda," jelas Albani.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman menyebut pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 12 miliar untuk penanganan COVID-19 ini.
Baca Juga: Psikolog Minta Orang Tua Beri Edukasi pada Anak soal Virus Corona
"Anggaran itu untuk rumah sakit daerah dan PKM se-Kabupaten Sukabumi, serta pengadaan mobil ambulans, lalu juga untuk pembangunan ruang isolasi, untuk APD, media spesimen dan lain-lain," papar Andi.
Berita Terkait
-
Sering Kehujanan? Ini 5 Tips agar Tetap Sehat meski Motoran Tiap Hari
-
Pemotor Wajib Waspada, Ini 5 Cara Mengetahui Kapan Waktunya Ganti Jas Hujan
-
Nyaris Diperkosa, Perawat di India Sayat Penis Dokter Pakai Pisau
-
5 Barang yang Wajib Ada Dalam Bagasi Motor, Jangan Sampai Ketinggalan!
-
Jumlah Lansia Naik Tajam Kebutuhan Perawat Makin Besar
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024