SuaraJabar.id - Ratusan warga rela berdesakan di Kantor PT Pos di Jalan Asia Afrika, Jumat (22/5/2020). Mereka tampak tak mentaati protokol kesehatan demi mendapatkan bantuan sosial tunai (BST).
Salah seorang warga yang mengantre, Lilis (39) mengaku sudah antre sejak pagi hari. Uang bantuan itu dibutuhkannya untuk menyambung hidup di tengah pandemi meski ia tahu bahwa berkerumun sangat berpotensi menyebarkan virus corona.
"Saya pasrah saja. Soalnya butuh banget uang, sudah habis. Jadi, enggak apa-apa lah berdesakan juga," kata Lilis.
Warga yang mengantre di Kantor Pos itu terdiri dari mulai anak muda hingga lansia, dan ada anak-anak yang ikut. Warga tersebut mengantre untuk mendapat bantuan Rp 600 ribu dari pemerintah.
Meski terpaksa mengantre berdesakan, ia berharap ke depannya ada petugas yang mengatur untuk bisa menerapkan protokol kesehatan. Karena ia tahu bantuan tersebut bakal diberikan dalam dua tahap.
"Saya berharap bulan depan tidak antre seperti ini," kata Lilis.
Seorang warga lainnya, Atik (50) menyayangkan tidak adanya petugas yang mengatur protokol kesehatan dalam proses pembagian BST. Ia mengaku khawatir dapat tertular COVID-19 karena kerumunan itu dapat berisiko.
"Mudah-mudahan setelah antrian ini orang-orang masih pada sehat. Bulan depan antrinya jangan begini kalau bisa," kata Atik.
Senada dengan Atik, warga lainnya Dadang Kurnia (46) meminta pemerintah dan petugas lebih tegas dalam menerapkan protokol kesehatan. Ia berharap jangan sampai ada klaster baru di tempat pembagian BST, karena tempat pembagian BST bukan hanya di Kantor Pos Asia Afrika.
Baca Juga: 41 Ribu Warga Bantul Akan Terima Bantuan Sosial APBD Provinsi Hingga Juni
"Pemerintah harusnya tegas. Ini ga ada yang ngatur. Jadi desak desakan. Kami juga ga mau kayak gini, jangan sampai ada klaster PT Pos," kata Dadang. (Antara)
Berita Terkait
-
Mensos : Proses Distribusi Bantuan Sosial Tunai Terus Disempurnakan
-
Bupati Kulon Progo Apresiasi Warganya yang Kembalikan Bantuan Tunai
-
Dinsos P3A Bantul: Bantuan Secara Bersamaan Berpotensi Menimbulkan Konflik
-
Ambil Bantuan Sosial Tunai, Warga Desak-desakan, Acuhkan Protokol Covid-19
-
Pakai Surat Pernyataan, 4 PNS Mamasa Diminta Kembalikan Dana BST Rp 600.000
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Profil Bupati Pati Sudewo yang Menaikkan Pajak 250 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru Agustus 2025
-
Era Tantiem Bancakan Komisaris BUMN Berakhir Pada Surat Edaran Danantara?
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaru Agustus 2025
-
Ini Alasan Warga Pembuat Mural One Piece di Semanggi, Suka Menggambar dan Diminta Buat
Terkini
-
Jurus Cerdas Pilih Blender Serbaguna untuk Dapur Minimalis
-
Subuh Mencekam di Subang, Ketenangan Warga Terpecah oleh Ledakan dan Kobaran Api di Sumur Pertamina
-
Viral Potret Ibu Rini dan Bayinya Terbaring di Tahanan, Warganet: Hukum Tanpa Nurani?
-
Dua Pekerja Jadi Korban Ledakan Sumur Minyak Pertamina di Subang
-
Ledakan Sumur Minyak Pertamina Subang Viral, Warga Panik Rekam Api Membumbung Tinggi