Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 10 Juni 2020 | 11:50 WIB
Antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor. (Antara)

“Tidak hanya bus bantuan dari BPTJ tapi semaksimal mungkin ada bus antar jemput (dari perusahaan). Tidak usah semua di stasiun, saya kira bisa di beberapa titik jemputannya," kata dia.

Selain itu, dia meminta, PT KAI maupun PT KCI menambah jumlah petugas stasiun. Penambah itu dapat dibantu oleh personel TNI-Polri untuk menertibkan antrean di stasiun-satasiun.

Usulan itu sebagai upaya untuk menyambut fase kenormalan baru (new normal). Pasalnya, pada pelonggaran PSBB, di Stasiun Bogor telah terjadi lonjakan 10 persen atau 11.000 penumpang dari yang sebelumnya 9.000 penumpang KRL. Bima mengkhawatirkan, penumpang KRL berpotensi kembali normal dengan jumlah 22.000 per harinya.

Bila itu terjadi, kata Bima, dipastikan penumpukan dan kepadatan penumpang akan terus berulang.

Baca Juga: Desak-desakan di Dalam Kereta, Penumpang KRL: Terlalu Berisiko kena Corona

“Jadi perlu sistem yang baru. Sistem yang diusulkan kemarin sudah disetujui, tinggal secara teknis akan dieksekusi oleh kementerian terkait dan juga dikoordinasikan dengan Gubernur DKI Jakarta,” katanya.

Load More