Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Rifan Aditya
Sabtu, 13 Juni 2020 | 12:53 WIB
Ilustrasi janin dalam kandungan, ibu hamil. (Shutterstock)

SuaraJabar.id - Pemilik akun Twitter @rusli_andy mengaku baru saja kehilangan cucu karena lambannya penanganan sebuah rumah sakit di Bandung, Jawa Barat.

Ia merasa protokol rapid test virus corona covi-19 yang diutamakan rumah sakit itu, telah membuat bayi meninggal dalam kandungan. Curhatan sang kakek diunggah ke Twitter pada Jumat (12/6/2020).

Akun @rusli_andy mengatakan kalau keluarganya telah menunggu hasil rapid hingga 7 jam.

Ia meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk merespons kejadian yang menimpanya.

Baca Juga: Takut Rapid Test Corona, Seorang Wanita Nekat Panjat Gedung GOR Ciracas

"Innalillahi wa inailahirojiuun....@ridwankamil mungkin bapa harus mengkoreksi protokol RS** yang mengutamakan rapid dengan alasan Covid dari pada keluhan pasien yang sudah jelas minta ditindak dini untuk melahirkan, menunggu hasil rapid dan rongsen yang hampir 7 jam dari jam 12:30-19:20," ujar @rusli_andy.

Ia mengaku sampai bersitegang dengan petugas, dan meminta anaknya yang akan melahirkan untuk segera diberi tindakan medis.

"Dan baru ditindak itu saya sudah ngotot sama petugas minta di perhatian kondisi anak saya sebagai pasien, jika RS** mendengar dan melihat kondisi pasien dan cepat mengambil keputusan yang tepat proses persalinan anak misalkan dengan cesar mungkin cucu saya tidak akan mati dalam kandungan," kata @rusli_andy.

Bayi Meninggal di Kandungan, Kakek Tuding Protokol Rapid Test Jadi Penyebab (Twitter)

Sang kakek menjelaskan kalau cucunya meninggal karena air ketuban sudah pecah dan meracuni si bayi.

Ia mendesak Ridwan Kamil untuk mengusut hal tersebut. Bahkan sang kakek mengaku harus membayar biaya lebih untuk mengurus proses persalinan anaknya ini.

Baca Juga: Tolak Rapid Test tapi Terima Sembako, Spanduk Unik Ini Jadi Sorotan

"Jawab untuk kelalaian dengan alasan protocol kesehatan ini...!!! Mudah-mudahan pa @ridwankamil bisa mengerti perasaan saya ... sedih melihat RS yang tidak mengutamakan yang utama malah rapid yang didulukan, hasil rapid - dan saya harus bayar yang tidak dibebankan ke BPJS, apakah RS mendahulukan uang demi nyawa?" ucap @rusli_andy.

Load More