SuaraJabar.id - PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mengujicobakan sistem informasi mengenai antrean di Stasiun Bogor mulai Senin 29 Juni besok.
Dengan adanya informasi mengenai antrean, pengguna diharapkan dapat mengatur kembali waktu perjalanannya di tengah tren jumlah pengguna KRL yang terus bertambah.
Informasi yang akan diberikan adalah zona atau titik dimulainya antrean di Stasiun Bogor.
Informasi ini akan diperbaharui selama jam sibuk pagi hari melalui halaman utama di aplikasi KRL Acccess dan melalui Twitter serta Instagram @commuterline.
"Para pengguna KRL diharapkan dapat mengikuti informasi ini sebelum menuju ke stasiun sehingga dapat memutuskan waktu keberangkatannya maupun memilih apakah hendak menggunakan KRL atau moda transportasi lain," ujar VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangannya, Minggu (28/6/2020).
Anne menjelaskan, informasi antrean di Stasiun Bogor ini merupakan tahap awal dan akan dilengkapi dengan stasiun-stasiun lain yang pada pagi hari menjadi titik pemberangkatan pengguna KRL.
Kondisi antrean di Stasiun Bogor juga dapat menjadi indikator kondisi antrean di Stasiun lain terutama Stasiun Cilebut hingga Citayam.
Antrean di Stasiun Bogor diatur dalam sejumlah zona dengan zona terluar pada saat pengguna masuk area parkir stasiun. Seluruh zona antrean telah ditandai dengan marka dan petugas akan mengatur agar para pengguna KRL tetap menjaga jarak saat mengante.
"PT KCI juga telah menyiapkan tiga unit loket tambahan portabel di area parkir stasiun untuk pengguna yang hendak menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB). Sementara bagi pengguna Kartu Multi Trip (KMT), sebelum masuk antrean pastikan saldo KMT atau kartu uang elektronik bank masih mencukupi," imbuh Anne.
Baca Juga: Penumpang KRL Bogor Dirapid Test, 15 Orang Positif Corona
Dari data yang ada, volume pengguna KRL trennya semakin meningkat sejak masa PSBB transisi. Dan catatan volume terbesar pengguna KRL biasa terjadi setiap hari Senin. Pada Senin 8 Juni tercatat jumlah pengguna KRL 300.029. Kemudian pada 15 Juni jumlah pengguna KRL mencapai 342.436. Dan pada Senin lalu 22 Juni jumlahnya mencapai 356.215.
PT KCI memprediksi jumlah pengguna akan semakin meningkat pada Senin esok, dan pengguna akan memerlukan waktu yang lebih lama dalam mengikuti antrean penyekatan pengguna menuju ke peron stasiun.
Antrean juga akan semakin panjang bila para pelaku usaha, instansi dan kantor belum memberlakukan sistem jam bertahap atau shift bagi para pegawainya.
Dalam beberapa pekan terakhir pentingnya pengaturan jam kerja ini juga telah berulang kali disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 nasional melalui Surat Edaran Gugus Tugas nomor 8 tahun 2020.
Berita Terkait
-
Penumpang KRL Bogor Dirapid Test, 15 Orang Positif Corona
-
Gara-gara Ariana Grande, Pria Ini Ketiduran dan Terkunci di Gerbong KRL
-
Curhatan Penumpang KRL yang Ketiduran dan Terkunci dalam Gerbong
-
Ketiduran, Warganet Ini Terkunci di Gerbong KRL
-
Penumpang KRL Pagi Tadi Tembus 165 Ribu Orang Berdasarkan Data KCI
Terpopuler
- Sahroni Blak-blakan Ngaku Ngumpet di DPR saat Demo 25 Agustus: Saya Gak Mungkin Menampakan Fisik!
- Sehat & Hemat Jadi lebih Mudah dengan Promo Spesial BRI di Signature Partners Groceries
- Dilakukan Kaesang dan Erina Gudono, Apa Makna Kurungan Ayam dalam Tedak Siten Anak?
- Senang Azizah Salsha Diceraikan, Wanita Ini Gercep Datangi Rumah Pratama Arhan
- Apa Isi Alkitab Roma 13? Unggahan Nafa Urbach Dibalas Telak oleh Netizen Kristen
Pilihan
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
Dikuasai TikTok, Menaker Sesalkan PHK Massal di Tokopedia
-
Thom Haye Gabung Persib Bandung, Pelatih Persija: Tak Ada yang Salah
-
Bahas Nasib Ivar Jenner, PSSI Sebut Pemain Arema FC
-
Link CCTV Jakarta Live: Gedung DPR/MPR, Patung Kuda, Benhil dan GBK
Terkini
-
Klaim 5 Saldo Dana Kaget, Ngopi Sepulang Kerja Jadi Lebih Nikmat
-
Dari Bantuan Jadi Bancakan: 8 Fakta Miris Korupsi Traktor Petani Cianjur
-
Bukan Pelaku Tunggal? Jaringan Korupsi Traktor Cianjur Diburu Lintas Provinsi
-
Amanah yang Dikhianati, Mimpi Petani Cianjur Dijual Rp120 Juta oleh Pemimpinnya Sendiri
-
Kades Dipijit Ayah Korban, Anaknya Tewas Cacingan? 6 Fakta Pilu yang Bikin Dedi Mulyadi Murka