SuaraJabar.id - Keluarga dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Cianjur yang meninggal dunia karena Virus Corona di Arab Saudi pada Juni lalu hingga kini belum menerima hak dari tempat bekerja.
Lantaran itu, pihak keluarga meminta bantuan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan Cianjur untuk segera memperjuangkan hak keluarga korban.
"Keluarga mendapat kabar langsung dari KBRI yang melayangkan surat resmi dan menghubungi melalui telepon, memberitahukan TKI asal Cianjur atas nama HM warga Kecamatan Sukaluyu dan US warga Kecamatan Cibeber, meninggal karena corona," kata Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur Ali Hildan seperti dilansir Antara di Cianjur, Rabu (15/7/2020).
Keduanya meninggal di Arab Saudi pada bulan Juni lalu, namun hingga saat ini masih ada hak dari almarhum yang belum diterima pihak keluarga, sehingga keluarga dari almarhum meminta bantuan ke Astakira untuk membantu agar hak yang belum dibayarkan segera diterima pihak keluarga.
Sehingga, pihaknya langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan menghubungi KBRI di Arab Saudi yang membenarkan jika kedua TKI asal Cianjur tersebut meninggal karena terpapar Covid-19. Petugas di KBRI bahkan menyebutkan keduanya dimakamkan sesuai dengan protokol COVID-19.
"Kami juga meminta bantuan KBRI agar hak dari almarhum segera dipenuhi serta ada jaminan bagi TKI yang bekerja di luar negeri ketika meninggal akibat terpapar corona segera mendapatkan haknya karena pihak keluarga sangat membutuhkan," katanya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan KBRI di Arab Saudi dan sejumlah pihak di pusat, agar dapat membantu pihak keluarga mendapatkan hak anggota keluarganya yang belum dibayarkan majikan atau perusahaan.
Sementara pihak keluarga dari HM, Riki Raharja mengatakan, informasi pamannya meninggal didapatnya melalui surat yang datang dari KBRI Arab Saudi. Dalam surat itu tertulis, jika sang paman meninggal akibat terpapar Virus Corona, meskipun tidak sempat percaya atas kabar tersebut, namun pihak keluarga sudah pasrah.
Sebelumnya almarhum sempat mengabarkan akan pulang ke Cianjur, namun masih menunggu surat izin dari perusahaan tempatnya bekerja dan menunggu tiket pesawat. Namun hingga dikabarkan meninggal uang tiket yang sudah dibayarkan 4.000 real tidak jelas di tangan siapa.
Baca Juga: BP2MI Desak KBRI di Saudi Kawal Kasus TKI yang Kritis Disetrika Majikannya
"Karena sudah lelah mencari informasi ke perusahaan jasa yang memberangkatkan paman kami itu, kami akhirnya meminta bantuan Astakira agar hak almarhum yang belum dibayarkan segera diterima pihak keluarga. HM dimakamkan di Arab Saudi sesuai dengan izin keluarga," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
5 Spot Wisata Hits untuk Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025 di Cianjur
-
Dulu Meresahkan, Kini Joki Puncak Bogor Direkrut Polisi Jadi Pasukan Khusus Libur Nataru
-
Dedi Mulyadi Setop Izin Perumahan, Rudy Susmanto: Tak Bisa Serta-merta Dilakukan
-
Anggota DPD RI Apresiasi Danantara Akuisisi Hotel dan Real Estate di Makkah
-
Hingga 18 Desember 2025, BRI Group Telah Laksanakan 40 Aksi Tanggap Darurat di Daerah Bencana