SuaraJabar.id - Seorang wasit bernama Wahyudin menolak uang damai sebesar Rp 20 juta setelah diinjak-injak hingga berlumuran darah dalam turnamen amatir di Stadion Pariot Chandrabaga, Kota Bekasi, Minggu (12/7/2020). Ia tetap melaporkan kejadian tak mengenakan itu ke Polres Metropolitan Bekasi Kota.
Wasit dengan gelar C2 Asprof Liga II ini melaporkan dua nama pemain amatir yang berasal dari klub Champas FC. Saat ini, laporan dengan nomor LP/1588/K/VI/2020/SPKT/Restro Bekasi Kota telah diproses penyedik penegak hukum wilayah itu.
“Iya betul (ada penawaran uang damai Rp 20 juta). Saya tidak terima dan proses pelaporan tetap berlangsung,” kata ayah satu anak ini, Jumat (17/7/2020) saat dikonfirmasi SuaraJabar.id.
Pria yang juga warga asal Tambelang, Kabupaten Bekasi ini menegaskan, sebesar apapun nominal dalam bentuk uang sebagai perdamaian tidak berarti. Ia lebih mementingkan harkat dan martabat harga dirinya.
Baca Juga: Corona Masih Menggila, Kabupaten Bekasi Kembali Perpanjang PSBB
Di sisi lain, kata eks penjaga gawang klub Jakarta Utara pada divisi Liga III 2013 ini, laporan kepada polisi atas pemain Champas FC sebagai bentuk ketegasan. Tujuannya, agar tidak ada lagi pemaian sepakbola yang bertindak anarkis kepada wasit.
"Apalagi turnamen itu hanya untuk silaturahmi, harusnya mereka mengerti, kejadian yang saya alami seharusnya tidak terjadi," imbuh karib dari Gelandang Bhayangkara FC, Adam Alis.
Dalam surat laporan itu, dua nema terlapor yaitu, Nager dan Iner Santany. Wahyudin mengadu ke penyidik mengalami beberapa luka nyeri dan memar pada bagian wajah dan punggung atas tindakan para pemain.
Laga antara Champas FC bertanding dengan Klub Yutaka. Hanya ada delapan klub amatir dalam turnamen Football Gilbar FC 2020 di stadion milik Kota Bekasi. Delapan klub itt berasal dari Jakarta, Bogor dan Bekasi.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Baca Juga: Nekat Gelar Pesta Pernikahan di Masa Pandemi, Berujung Dibubarkan Polisi
Berita Terkait
-
Polisi Gerebek Rumah Mahasiswa di Bekasi, Temukan Ladang Ganja Mini
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
-
Jeritan Nelayan Bekasi: Akses Melaut Diblokade Pagar Laut, Pembongkaran saat Itu Hanya Seremonial
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
-
Kepala Desa Segarajaya Jadi Tersangka Pemalsuan 93 SHM Pagar Laut Bekasi, Begini Modusnya
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham