SuaraJabar.id - Pengetesan Vaksin Covid-19 Sinovac yang akan dilakukan terhadap 1.620 relawan di Kota Bandung akan dibagi menjadi dua pengujian.
Kepastian tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Kadinkes Kota Bandung Rita Verita. Dia mengemukakan, nantinya pengetesan tersebut akan dibagi menjadi uji imunogenitas dan efikasi.
"Untuk subjek uji imunogenitas 540 (relawan), dan 1.080 (relawan) untuk uji subjek efikasi," kata Rita saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu (5/8/2020).
Dalam pelaksanaannya, setiap puskesmas yang ditunjuk telah menyiapkan mekanisme pengujian yang bakal dilakukan setiap minggu dengan total target waktu hingga 18 minggu.
"Jadi setiap puskesmas, melakukan pengujian imunogenitas 90 subjek, dengan target rekruitmen selama 6 minggu. Jadi 15 subjek per minggu. Kemudian untuk pengujian efikasi, subjek target sebanyak 180 subjek, kita targetnya rekruitmen dalam 12 minggu, per minggunya 15 subjek," katanya.
Dalam pengujian tersebut, ia telah menginstruksikan kepada tiap puskesmas yang ditunjuk menjadi lokasi pengujian untuk menyosialisasikan kepada masyaraka.
"Sosialisasinya akan dilakukan oleh masing-masing dokter peneliti" pungkasnya.
Sementara itu, Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Eddy Fadlyana, saat dikonfirmasi, mengatakan, kesiapan tim uji klinis vaksin sudah sampai pada tahap akhir.
"Besok kan ada acara simulasi sama Sinova-nya, ada pelatihan training juga, nah tanggal 11 Agustus nanti, mulai pemeriksaan awal kesehatan. Semuanya lima kali kunjungan. Nanti akan di-swab dulu dan baru hari Jumat-nya penyuntikan," kata Eddy.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Minta MUI Keluarkan Fatwa untuk Vaksin Corona
Eddy mengatakan akan dilakukan penyuntikan sebanyak dua kali secara bertahap. Jangka waktu penyuntikannya, akan berselang waktu selama dua minggu.
"Penyuntikannya dua kali, selang waktunya dua minggu," kata dia.
Selain itu, Eddy memastikan pihaknya akan melakukan pemantauan selama enam bulan ke depan terhadap seluruh relawan. Jika didapati ada keluhan, pihaknya akan langsung menindaklanjuti.
"Kalau ada demam baru melaporkan, atau ada sakit. Mereka (relawan) juga tidak harus isolasi diri setelah penyuntikan vaksin," katanya.
Sejauh ini, diketahui sudah ada 600 orang yang mendaftar menjadi relawan. Mereka yang mendaftar rata-rata berusia 30 sampai 40 tahun.
"Untuk relawan yang Forkompinda, kita masih data gubernur (Ridwan Kamil) dan rombongannya, yang masih didata," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Mobil Ketua Karang Taruna Bogor Dihancurkan OTK! Bukan Pencurian Biasa, Ada Dugaan Teror Serius
-
Krisis Air PDAM Tirta Kahuripan Kian Parah, Netizen Kepung Medsos Desak Dedi Mulyadi Turun Tangan
-
Dedi Tantang Purbaya Buka Data! Bantah Endapkan Triliunan Uang Rakyat di Deposito
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar