Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Selasa, 08 September 2020 | 14:53 WIB
Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut, Jawa Barat, kembali membuat geger. Kini, mereka menjadi buah bibir karena mengubah lambang Garuda Pancasila. [Facebook]

SuaraJabar.id - Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut, Jawa Barat, kembali membuat geger. Kini, mereka menjadi buah bibir karena mengubah lambang Garuda Pancasila.

Dalam sejumlah foto dan video dari laman komunitas mereka di Facebook, tampak burung garuda yang menjadi lambang negara tertera pada ruang pertemuan paguyuban tersebut.

Namun, lambang negara itu sudah diubah. Persisnya pada bentuk kepala burung yang mengarah ke depan. Sementara lambang garuda yang asli, wajah mengarah ke sisi kanan.

Bukan kerajaan
Sementara pada Februari 2020, Paguyuban Tunggal Rahayu di Desa bayusari, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, sempat membuat geger.

Baca Juga: Heboh Kerajaan Baru, di Serang Kini Muncul King Of The King

Warga setempat menuduh, paguyuban itu adalah kelompok yang hendak mendeklarasikan kerajaan baru.

Namun, kala itu, aparat desa memastikan tak ada kerajaan baru di wilayahnya. 

Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut, Jawa Barat, kembali membuat geger. Kini, mereka menjadi buah bibir karena mengubah lambang Garuda Pancasila. [Facebook]

"Sebetulnya di Desa Bayusari itu, tidak ada kerajaan, setahu saya hanya ada paguyuban. Yaitu Paguyuban Tunggal Rahayu Ampera Kandang Wesi," ungkap Junadi, Kamis (20/2/2020).

Bahkan, menurutnya, selama ini kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, hanya kegiatan istighosah dengan harapan agar ada bimbingan dan keselamatan dari Allah SWT.

"Selama ini, Alhamdulillah di Desa Banyusari, aman-aman saja dan ramai itu ketika ada imformasi bahwa di Desa Banyusari ada kerajaan baru. Padahal yang benar di Desa Banyusari hanya ada paguyuban," ujarnya.

Baca Juga: Muncul Kerajaan Baru di Indonesia, Maruf: Kalau Menyimpang Harus Dibubarkan

"Maka dari itu, kami juga berpesan, kepada warga masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketentraman lingkungan," pesannya.

Hal yang juga diungkapkan Aceng, salah satu tokoh masyarakat setempat, yang saat ini menjabat sebagai Ketua RW 05, bahwa paguyuban tersebut bukan kerajaan, melaikan hanya paguyuban biasa. 

"Bahkan saya sebagai masyarakat merasa aman-aman saja, kondusif dan tidak ada yang diragukan dengan paguyuban itu, karena selama ini kegiatannya sangat positif hanya istghosah memohon kepada Allah agar jaga dan diberi keselamatan," jelasnya mengenai isu yang ramai terkait Kerajaan Paguyuban Tunggal Rahayu Ampera di Majalengka.

Load More