SuaraJabar.id - Pakar kesehatan merekomendasikan pemakaian masker kain sebanyak tiga lapis untuk memberikan perlindungan hingga 90 persen terhadap penularan virus corona penyebab sakit Covid-19.
Pertanyaannya sekarang, perlukah melapisi masker kain yang sesuai standar dengan tisu?
Menurut Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i, jika masker kain yang digunakan sudah sesuai anjuran, maka melapisi masker dengan tisu tidak diperlukan.
"Menurut studi ilmiah tidak perlu (pakai tisu). Sudah banyak data ilmiahnya, bahkan penelitian bilang 90 persen. Sepenting itu memakai masker, asal memakainya benar dan masker yang dipilih benar," ujar Muhamad Fajri Adda'i seperti yang dikutip dari Antara.
Baca Juga: Positif Covid 19, Ketua KPU Arief Budiman Batal ke Istana Bogor
Kata Fajri, salah satu bahan masker kain yang dianjurkan adalah kain katun cult. Kain tersebut sangat direkomendasikan karena dianggap memiliki kerapatan 180 benang per inci dan memiliki kemampuan menyaring partikel-partikel halus.
"Bahan yang bagus katun. Kalau katun bagus katun cult yaitu katun dengan kerapatan 180 benang per inci. Dilihat saja katunnya agak tebal. Selain itu, boleh masker sutra karena ada kemampuan untuk mencegah masuknya partikel-partikel halus. Katun dengan sifon juga bagus," kata Fajri.
Hal ini sesuai dengan temuan studi dalam jurnal ACS Nano belum lama ini.
Studi menunjukkan, bahan katun yang paling banyak digunakan untuk masker memiliki performa lebih baik pada kerapatan benang dan dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam efisiensi penyaringan.
Dari sisi efisiensi filtrasi atau kemampuan menyaring partikel, masker hibrida (seperti katun-sutra, kapas-sifon, kapas-flanel) yakni lebih dari 80 persen (untuk partikel <300 nm) dan lebih dari 90 persen (untuk partikel> 300 nm).
Baca Juga: Perangi Corona, Bali Kembali Batasi Kegiatan di Luar Rumah
Namun, perhatikan pemasangan masker yang tak tepat sehingga menimbulkan celah. Kondisi ini bisa menurunkan efisiensi penyaringan lebih dari 60 persen. "Memakainya harus dari hidung sampai dagu. Kalau miring-miring, ya percuma," tutur Fajri.
Lalu bagaimana dengan mengoleskan masker dengan minyak esensial seperti minyak kayu putih?
Fajri mengatakan belum menemukan bukti yang menyatakan pori-pori masker tidak akan berubah jika diberi minyak esensial. "Kalau masker N95 tidak boleh basah, harus diganti. Rusak pori-porinya soalnya," kata dia.
Dari sisi kesehatan, laman Healthline menyebut, kebanyakan minyak esensial dihirup baik karena aromanya atau kemampuannya sebagai efek terapi. Bukalah botol minyak esensial dan tarik napas dalam-dalam beberapa kali. Tapi jangan biarkan minyak menyentuh kulit.
Namun, ingatlah minyak esensial saat dioleskan ke kulit bisa saja menimbulkan efek samping termasuk alergi, iritasi kulit.
Menurut Mayo Clinic, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui adakah efek minyak ini pada anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan bagaimana minyak dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan perawatan lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum
-
Terdapat 5 Link DANA Kaget Khusus untuk Warga Jabar, Klaim Sekarang Auto Cuan
-
Siap-siap! Lalu Lintas Tol Jabodetabek Meningkat Drastis
-
Indonesia Punya Harapan Baru Atasi Sampah, Ini Alasannya