Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 05 Oktober 2020 | 13:47 WIB
Sekertaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Akhyar. [Foto: Dok MUI Jawa Barat]

SuaraJabar.id - Temuan klaster baru Virus Corona atau Covid-19 di lingkungan pesantren membuat Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat (MUI Jabar) meminta Pemprov Jabar menyiapkan tempat isolasi khusus.

Temuan klaster baru di kalangan santri tersebut terjadi di Tasikmalaya dan Kuningan.

Sekertaris Umum MUI Jawa Barat Rafani Akhyar mengatakan, sebaran Covid-19 sudah masuk ke pondok pesantren di wilayahnya.

"Ini menjadi lonceng peringatan pada beberapa pondok pesantren lain di Jawa Barat usai adanya klaster di Tasikmalaya dan Kuningan," ungkap Rafani dikonfirmasi Timesindonesia.co.id-jaringan Suara.com pada Senin (5/10/2020).

Baca Juga: Klaster Pesantren, Gus Yasin Minta Santri Tidak Dipulangkan

Lantaran itu, dia menyeruakan agar protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat ini lebih diperhatikan oleh para pengurus pondok pesantren.

"Pemerintah provinsi sebisa mungkin lebih memperhatikan kondisi ponpes (pondok pesantren). Memang bagusnya di lingkungan pesantren itu ada tempat khusus untuk isolasi, untuk karantina supaya dimudahkan," ujar Rafani.

Untuk klaster ponpes di Kuningan dan Tasikmalaya, dia menyebut ada baiknya tidak memulangkan santri ke rumah masing-masing.

"Kalau karantina di rumah masing-masing kan takutnya menimbulkan kluster baru," ungkapnya.

Karena itu, dia mengusulkan dibangun tempat khusus isolasi di ponpes yang menjadi klaster ini. Sehingga penanganan masalah corona bisa selesai di satu tempat.

Baca Juga: Klaster Pesantren di Banyumas Bertambah Jadi 190 Santri Positif Covid-19

"Jadi akan lebih bagus, jika sudah keliatan ini banyak ada kluster, pemerintah bekerja sama dengan pesantrennya membuat tempat isolasi berupa karantina khusus. Jadi supaya tidak terlalu repot, apalagi ini kan anak-anak santri," katanya.

Load More