SuaraJabar.id - Aktivis 98 Bandung, Eko Arief Nugroho menyesalkan penangkapan beberapa aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), oleh aparat kepolisian akhir-akhir ini. Menurutnya, penangkapan aktivis itu menunjukan demokrasi sudah semakin mundur.
"Pasca 98 kita mengharapkan era demokrasi yang tidak saling mengkriminalisasi, segala sesuatu juga memang harus ada bukti dan ada kejelasan," ungkap Eko saat dihubungi Suarajabar.id, Selasa (13/12/2020).
Memang belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait alasan penangkapan beberapa aktivis KAMI seperti Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat. Hanya saja polisi membenarkan telah menangkap Jumhur dan Syahganda. Syahganda diamankan polisi diduga karena menyebarkan hoaks dan dijerat UU ITE.
"Saya nggak tau nih tuduhannya apa , kalau kejerat ITE juga pasal yang mana kan belum ada keterangan resmi dari pemerintah. Memang beredar tulisan yang di lapangan tapi belum ada pernyataan resmi dari kepolisian," katanya.
Baca Juga: Ditangkap Hoaks UU Cipta Kerja, Profil Lengkap Jumhur Hidayat
"Prinsip utamanya kalau toh pakai UU ITE, UU ITE-nya pun sudah bermasalah dan dipakai kekuasaan untuk menjerat oposisi kemudian suara kritis dibungkam, alatnya masih debatable seperti itu," tambahnya.
Eko menilai pemerintah akhir-akhir ini memang semakin represif terhadap upaya kritik yang dilayangkan rakyatnya. Harusnya, kata dia, saat ada oposan ataupun masyarakat yang mengkritik kebijakan pemerintah maka sudah sewajarnya diterima dengan upaya introspeksi oleh pemerintah dan bukannya malah dibungkam.
"Ini tentunya menjadi koreksi menjadi introspeksi gitu terhadap kekuasan untuk kemudian menilai dirinya apakah sudah benar sesuai keinginan publik atau belum bukan malah menangkapi orang-orang yang kritis ini," ucapnya.
"Pemerintah penanganannya kok gitu ya, ada kritik dibalas dengan represif," tambahnya.
Eko menambahkan, penangkapan itu bisa dibilang bentuk kriminalisasi terhadap sekelompok orang ataupun masyarakat yang berusaha mengkritisi kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Petinggi KAMI Ditangkap Kasus Hoaks, Novel Bamukmin Teriak Kriminalisasi
"Menurut saya bagian dari proses kriminalisasi bagi temen-temen yang kritis terhadap kekuasaan, padahal kontrol itu sangat penting sekali apalagi kalau dikaitkan dengan persoalan UU Omnibus Law bahwa UU itu punya banyak persoalan," imbuhnya.
Lebih jauh, Eko mengatakan kalau merunut pada peristiwa yang terjadi di Tanah Air akhir-akhir ini, dimana massa bergejolak menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Awalnya, kata dia, tentu tidak serta merta ditarik dari kejadian penolakan itu saja melainkan akumulasi luapan amarah rakyat terkait regulasi Pemerintah sejak 2019, lalu dimana mahasiswa, pelajar dan elemen masyarakat lainnya turun ke jalan pula menolak berbagai RUU dari mulai RUU KPK hingga Minerba.
"Jadi dilihat rentetan ini bukan hanya persoalan Omnibus law nya saja tapi seluruh hal yang kemudian konteksnya hari ini orang dalam tanda kutip marah begitu ya pada rezim," ungkapnya.
Selain adanya penangkapan beberapa aktivis KAMI, dikabarkan pula polisi menangkap aktivis perempuan Makassar Videlya Esmerella, penulis sekaligus mantan veleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kingkin Anida dan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) Kholid Saifullah.
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Skakmat Nikita Mirzani, Razman Arif Nasution: Pulang Umrah Kok Malah Doain Masuk Penjara
-
Pede, Razman Arif Nasution Sebut Nikita Mirzani Akan Terjerat Laporannya
-
Laporan UU ITE Nikita Mirzani Naik Sidik, Razman Arif Nasution Jalani Pemeriksaan
-
Kunjungi Sanggar Oplet Robet, Begini Momen saat RK Ikutan Adu Pantun dan Berjoget
-
Kisah Kelam Septia: Curhat Soal Upah Berujung Kriminalisasi UU ITE
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024