SuaraJabar.id - Desi Ratnasari menumpahkan kekecewaan lantaran pihak rumah sakit tempat ayahnya dirawat hingga meninggal.
Persoalan tersebut terungkap lantaran adanya perbedaan data yang dikeluarkan RSUD Arifin Achmad dan RS Santa Maria di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau terkait hasil swab sang ayah, Sudirman.
Sudirman, warga Jalan Palaraya, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru meninggal di RS Santa Maria, Senin (12/10/2020) dan dikonfirmasi positif Covid-19.
Dari hasil tes Swab yang dikeluarkan RS Santa Maria, identitas Sudirman sesuai dengan tanggal lahirnya yakni 31 Desember 1952 yang tertera dalam KTP asli.
Baca Juga: Berbeda Data Asli, Desi Ratnasari Ragukan Penyebab Meninggalnya sang Ayah
Namun, pada saat hasil Swab kedua dikeluarkan di RSUD Arifin Achmad pada Senin (12/10/2020) datanya jauh berbeda dari tanggal lahir. RSUD Arifin Achmad mencatat tanggal lahir almarhum Sudirman yang dinyatakan positif Covid-19 adalah 25 Oktober 1972 dengan Nomor NIK 1403012510724651.
Sedangkan, data Sudirman, ayah Desi Ratnasari, yang ada di KTP ber-NIK 1471093112520121.
"Saya kaget, kok data orang tua saya berbeda dari yang dikeluarkan RS Santa Maria berbeda dengan RSUD Arifin Achmad, baik itu nomor NIK, tanggal, bulan dan tahun lahir," ucap Desi kepada Riauonline.co.id-jaringan Suara.com pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Menurutnya, RSUD Arifin Achmad juga mengeluarkan hasil swab Sudirman setelah perawat RS Santa Maria memberi sampel untuk diperiksa.
Tidak hanya itu, Desi juga menyayangkan pelayanan tenaga kesehatan karena ketika melakukan tes Swab kedua tidak memberi tahu pihak keluarga.
Baca Juga: Pihak RS Sebut Sang Ayah Positif Covid-19, Desi Ratnasari Tak Terima
"Saat tes Swab pertama, kami pihak keluarga diberi tahu, namun saat tes Swab kedua kami tidak diberi tahu sama sekali," katanya.
Pun dia curiga, saat menanyakan kepada perawat yang bertugas hari itu atau sehari sebelum sang ayah meninggal. Desi bertanya kapan diambil tes Swab kedua.
"Ketika tes Swab kedua tidak diberi tahu, saya tanya perawat yang dinas waktu itu, alasannya tidak tahu karena saya shift pagi. Seharusnya orang yang piket malam itu memberitahukan kepada rekannya yang shift pagi, disana saya kesal," pungkasnya.
Dengan perbedaan data yang ada dan pengambilan Swab yang tidak diberi tahu pihak keluarga almarhum Sudirman, dia merasa takut seperti berita yang beredar, kalau pihak RS diduga mengcovidkan pasien.
Sehingga, pihak keluarga meminta RS Santa Maria untuk memberikan info lebih jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman kedua belah pihak.
Perlu diketahui, Sudirman dirawat bersama istrinya, Metra Wati di RS Santa Maria pada Minggu (4/10/2020) pukul 18.30 WIB.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Mengerikan! Begini Kondisi Air Liur Para Perokok
-
Jusuf Kalla Minta Pemerintah Jangan Hanya Salahkan Preman, Tapi..
-
Waspada! Jabar Diguncang 118 Gempa Sepanjang Mei 2025, BMKG Beri Imbauan Penting
-
Fakta Baru Longsor Cirebon, BNPB Sebut Insiden di Gunung Kuda Adalah Kecelakaan Kerja
-
Kebijakan Dedi Mulyadi Pukul Telak Pariwisata Bekasi, Kunjungan Pelajar Anjlok Drastis