Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna | Achmad Fauzi
Kamis, 03 Desember 2020 | 14:04 WIB
Ilustrasi gerai Alfamart. (ANTARA/Andi Firdaus)

SuaraJabar.id - Kegiatan terorisme yang belakangan ini terjadi disebut pihak kepolisian salah satunya didanai dari hasil pengumpulan uang kotak amal yang terdapat di minimarket.

Mengomentari hal tersebut, Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman mengatakan, prosedur untuk penempatan kotak amal di Alfamart cukup ketat.

Ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi oleh yayasan sebelum menaruh kotak amalnya di depan Alfamart.

"Kita punya SOP tersendiri tentang penempatan kotak amal, tidak bisa sembarangan. SOP itu dijalankan di semua cabang dan toko Alfamart," ujar Nur Rachman kepada Suara.com, Kamis (3/12/2020).

Baca Juga: PKS Soroti Pernyataan Polri Soal Kotak Amal Jadi Sumber Dana Teroris

Diberitakan sebelumnya, kotak amal minimarket di Indonesia membiayai kegiatan terorisme Jamaah Islamiyah (JI). Kotak amal minimarket ini jadi salah satu sumber dana Jamaah Islamiyah.

Hal itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono.

"Polri menemukan bahwa JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar. Dana ini sumbernya dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri," kata Brigadir Jenderal Awi Setiyono di Jakarta, Senin (30/11/2020).

Awi Setiyono bahkan mengatakan bahwa Jamaah Islamiyah mendapat dana dari sejumlah kotak amal di minimarket yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

"Penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," ungkap Awi Setiyono.

Baca Juga: Kotak Amal Minimarket jadi Dana Teroris, DPR: Bersedekah Harus Selektif

Load More