Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 10 Januari 2021 | 10:22 WIB
Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]. Istri penumpang mengisahkan sempat menghubungi suaminya.

SuaraJabar.id - Vivi, istri Rion Yogatama alias Ebod mengisahkan kesedihannya usai mendengar kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) sore.

Istri dari Rion Yogatama alias Ebod yang merupakan warga Lubuklinggau, Sumatera Selatan mengisahkan jika, suami sempat pindah pesawat sebelum akhirnya menjadi penumpang pesawat nahas tersebut.

Ia menjadi salah seorang penumpang dari pesawat riwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) sore.

Vivi istri dari Rion Yogatama alias Ebod, berharap suaminya selamat dalam peristiwa kecelakaan pesawat tersebut.

Baca Juga: Ramalan Mbak You Viral: Ada Insiden Pesawat di 2021, Lambang Merah dan Biru

“Harapannya ya suami saya selamat, tidak apa-apa, mohon do’a. Sekarang ada saudara saya yang mencari informasi di Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Vivi saat ditemui di rumahnya, RT.6 No.50 Kelurahan Senalang Kecamatan Lubuklinggau Utara kepada suarasumsel.id, Sabtu (9/1/2021) malam.

Ia menjelaskan suaminya yang bekerja di perusahaan tower telekomunikasi, pergi dari Lubuklinggau ke Jakarta, Jumat (8/1/2021) menggunakan maskapai Batik Air.

Rencana Sabtu (9/1/2021) pagi sekitar pukul 07.00 WIB langsung ke Pontianak dengan maskapai Nam Air.

“Seharusnya Nam, namun kemudian dialihkan ke Sriwijaya Air, juga telat sehingga berangkat pukul 13.00 WIB,” jelasnya.

Vivi menjelaskan, pukul 12.30 WIB ia sempat menghubungi suaminya, dan mengatakan akan berangkat pukul 13.00 WIB. Kemudian pukul 15.00 WIB dia menghubungi tidak ada jawaban.

Baca Juga: Agus Minarni Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Sempat Minta Jemput di Bandara

Vivi, istri Yogi penumpang Sriwijaya Air asal Lubuklinggau [Renaldi/suara.com]

“Saya hubungi ceklist. Kemudian saya tanya teman sekantornya, katanya perjalanan hanya 1,5 jam,” ujarnya sambil menjelaskan setelah itu tidak bisa menghubungi suaminya.

Sementara wawak korban, Haritun Insiah menjelaskan Rion baru saja pulang libur.

“Dia habis libur, berangkat lagi kerja di Kalimantan,” katanya.

Ia menjelaskan awalnya keluarga mendapatkan informasi dari kerabat Vivi di Jakarta. Selanjutnya kontak dengan beberapa teman Rion di Jakarta, serta cek di manifes pesawat ternyata ada namanya.

Menurut Hariatun Insiah, Rion kerjanya berpindah-pindah, bahkan pernah di Papua.

“Harapan kami, kalau memang takdir, semoga cepat ditemukan,” ucapnya.

Terpisah Wakil Ketua DPRD Lubuklinggau, Suyitno yang juga wawak Rion, mengatakan keluarga mendapatkan informasi setelah ada kerabat yang mengomentari peristiwa pesawat hilang kontak tersebut.

“Setelah kroscek ternyata benar,” jelasnya.

Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

Suyitno juga menjelaskan bahwa sebelum berangkat, Rion masih sempat kontak dengan istrinya.

“Soal kronologi dia bisa naik ke Sriwijaya itu, katanya gara-gara ketinggalan, makanya ganti pesawat,” jelasnya.

Ketua DPC PDIP Lubuklinggau ini juga menjelaskan bahwa Rion kerja di tower telekomunikasi. Sehingga sering berpindah-pindah.

“Pernah di Aceh, Pekan Baru, Bali,” jelasnya.

Rion diketahui memiliki dua orang anak. Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara.

Load More