Kondisi Catherine Wilson Usai Kena Penyakit Kulit di Penjara

SuaraJabar.id - Sempat terserang penyakit kulit di penjara, artis Catherine Wilson kini sudah baik-baik saja. Hal itu diungkap oleh kuasa hukumnya, Verna Wahono. 

"Sekarang Kak Catherine udah nggak kenapa-kenapa sih. Sudah sehat, sudah nggak ada kendala apa-apa," kata Verna kepada Suara.com, Rabu (13/1/2021).

Verna curiga penyebab bintang film Lagi-lagi Ateng itu terserang penyakit kulit karena perubahan cuaca ekstrem belakangan ini. Selain itu, air di Rumah Tahanan (Rutan), Cilodong, Jawa Barat tak cocok dengan kulit badannya.

"Mungkin kemarin karena perubahan cuaca aja kan ekstrem hujan, panas, mungkin air juga nggak cocok. Paling itu aja," ujarnya.

Baca Juga: Tak Terima Tuntutan JPU, Vonis Catherine Wilson Digelar Akhir Bulan Ini

Kekinian kondisi Cathrine Wilson sudah jauh lebih baik di Rumah Tahanan (Rutan), Cilodong, Jawa Barat.

"Tapi kalau sekarang sudah nggak ada apa-apa sih. Masih dititipin di rumah tahanan di Depok," ucap dia.

Sebelumnya, mengungkap kondisi kliennya selama di Rumah Tahanan (Rutan), Cilodong, Jawa Barat. Belakangan, Keket ternyata mengidap penyakit kulit.

"Namanya juga orang yang di dalam situ kan ramai ya jadi Kak Catherine kena sakit di kulitnya, sudah mulai gatal-gatal," kata Verna ditemui usai sidang di Pengadilan Negeri Depok, Rabu (6/1/2021).

Menurut Verna, Keket tak cocok dengan air di lingkungan Rutan. Tapi di luar itu, tak ada yang dikeluhkan kliennya.

Baca Juga: Jaksa Tuntut Catherine Wilson 8 Bulan Rehabilitasi

"Nggak ada sih keluhan lainnya. Karena gatal-gatal aja mungkin nggak cocok airnya atau lingkungannya kurang bersih atau gimana," kata Verna.

Takut makin parah, Verna tengah mengupayakan untuk menghadirkan dokter kulit. Dia belum tahu apakah permohonannya akan dikabulkan atau tidak oleh pihak Rutan.

"Kami akan upayakan juga untuk menghadirkan dokter, jadi nanti minta diperiksa kesehatannya lagi," kata Verna.

Sementara, Catherine Wilson sejauh ini juga belum bisa dijenguk siapapun meningat masih pandemi Covid-19.