SuaraJabar.id - Anggota Komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, mendesak Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesahatan mengusut perisitiwa tewasnya pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di taksi online. Pasien itu tewas dalam perjalanan setelah ditolak 10 rumah sakit.
Menurut Saleh, Dinas Kesehatan Kota Depok perlu menelusiri peristiwa yang sebelumnya diungkap Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives atau CISDI. Diketahui dalam rilis CISDI itu disebutkan laporan tersebut berdasarkan data "laporan COVID-19".
"Saya mendesak pada pemerintah khususnya Dinas Kesehatan di Kota Depok untuk menelusuri terkait dengan kejadian ini secara baik. Karena ini saya lihat otoritasnya ini ada di bawah Satgas Covid-19 yang ada di Kota Depok. Oleh karena itu kita berharap agar ini diusut," kata Saleh kepada wartawan, Senin (18/1/2021).
Saleh mengatakan penelusuran bisa dilakukan pertama kali dengan mengkonfirmasi peristiwa tersebut kepada pihak yang mengungkapkan dalam hal ini CISDI. Nantinya Dinkes bisa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Tak Rawat OTG, Empat Tower di Wisma Atlet Terisi 82,73 Persen Pasien Corona
Kemudian, kata Saleh, 10 rumah sakit yang disebut menolak pasien juga perlu dibongkar. Sebab identitas rumah sakit diperlukan dalam menelusuri kasus tersebut.
"Kadang-kadang kan ada juga rumah sakit nolak bukan karena nolak, mungkin bisa jadi karena dia penuh dan seterusnya. Karena itu harus ada buktinya juga ini penolakannya seperti apa, apa yang menyebabkan mereka nolak," kata Saleh.
Penelusuran juga harus dilakukan terhadap pihak keluarga pasien yang meneninggal. Saleh berujar keluarga pasien perlu dikonfirmasi apa yang menyebabkan mereka ditolak 10 rumah sakit.
"Apakah (penolakan) ini masalah uang? Karena kalau ini masalah uang ini masalah serius. Kenapa karena setiap pasien covid-19 kan tidak dipungut biaya," kata Saleh.
"Nah ini yang perlu ditelusuri juga ke keluarganya. Sehingga dengan begitu kita mengerti betul sesungguhnya apa yang terjadi. Atau mungkin pada saat itu mereka mengatakan sedang full penuh dan lain-lain," sambung Saleh.
Baca Juga: Darurat! 4 Tower di Wisma Atlet Penuh Pasien Covid-19
Sebelumnya, Pasien COVID-19 meninggal dunia karena ditolak 10 rumah sakit. Dinas Kesehatan Kota Depok menilai saat ini rumah sakit rujukan COVID-19 di Depok penuh.
Hanya saja, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan belum mengetahui adanya pasien Covid-19 yang meninggal karena ditolak rumah sakit.
Ia juga mengaku belum mengetahui identitas warga Depok yang dikabarkan terkonfirmasi Covid-19 akibat ditolak tersebut.
"Saya belum tahu siapa (Meninggal pasien Covid-19), saya ngga bisa juga klarifikasi (ke rumah sakit) apakah benar ditolak (Oleh RS yang dimaksud)," katanya saat dihubungi, Senin (18/1/2021).
Sebab kata Novarita sampai saat ini belum ada laporan kepada Dinkes Kota Depok, adanya pasien yang ditolak tersebut.
"Nggak ada laporan ke kita," ucapnya
Sampai saat ini pihaknya masih terus mencari tahu dan menelusuri kaitan informasi tersebut.
Pun juga, pihaknya masih mencari tahu identitas warga yang ditolak karena Covid-19 dan meninggal dunia tersebut.
"Kita masih mencari tahu siapa korban yang dimaksud, kita juga tahu nya hanya di pemberitaan media online saja," ucapnya.
Ia mengaku, saat ini semua ruangan di seluruh RS rujukan Covid-19 Kota Depok sudah penuh.
"Kondisi RS di Depok sendiri sekarang sudah penuh," tukasnya.
Berita Terkait
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
-
Pasien COVID-19 Bertambah 222 Orang Hari Ini, Warga DIminta Tidak Lengah
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Pj Gubernur Jabar Minta Semua Pihak Tenang Sikapi Hasil Quick Count
-
Pilgub Jabar: Menang Versi Hitung Cepat, Dedi Mulyadi Turun ke Sawah
-
Bawaslu Kota Tasikmalaya Telusuri Dugaan Praktik Politik Uang
-
Bawa Pulang Poin dari Markas Port FC, Persib Masih Punya Kans ke 16 Besar AFC Champions League II
-
Sempat Terhenti Gara-gara Warga Coblos Dua Kali, Pemungutan Suara di TPS 09 Karawang Dilanjutkan