SuaraJabar.id - Lalat sering kali menjadi musuh manusia karena bisa menjadi medium penularan penyakit. Namun lalat jenis ini justru dapat menjadi teman dan mendatangkan uang yang jumlahnya lumayan banyak.
Adalah maggot atau larva lalat Black Soldier Fly yang memiliki nama latin 'Hermetia illucens'. Di tengah pandemi Covid-19, petani magot di Bekasi bisa meraup omzet Rp 12 juta setiap bulan dari lalat ini.
Salah satunya adalah Rahman yang tinggal di RT 015/004 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Ia mengaku memulai bisnis budi daya maggot sejak Agustus 2020 saat dampak pandemi Covid-19 menyentuh sendi-sendi perekonomian masyarakat Kota Bekasi termasuk dirinya.
"Alhamdulillah sekarang dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan Rp12 juta, itu hanya dari penjualan maggot saja, belum terhitung dari penjualan budi daya lele yang saya kelola juga," katanya di Bekasi, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga: Polisi Tangkap Pencuri Sepeda Lipat di Kampung Poncol Indah Bekasi
Dia mengaku maggot bisa dijadikan usaha bisnis baru bagi masyarakat. Selain murah meriah dan mudah, maggot memiliki nilai ekonomis tinggi sebab setiap 100 gram maggot kering bisa dijual seharga Rp 20.000- Rp.30.000.
"Bisa dibilang ini solusi alternatif warga yang terdampak pandemi Covid-19. Kalau saya sendiri saat ini terus terang saja semakin menekuni budi daya maggot ini, selain ternak ikan lele juga," katanya.
Selain bernilai ekonomis tinggi, kata Rahmat, maggot juga bisa menjadi solusi mengurangi sampah organik di Kota Bekasi sebab sejak masih berwujud telur lalat, maggot membutuhkan sampah organik untuk tumbuh hingga nanti siap dipanen.
"Maggot mampu mengubah material organik menjadi biomassanya. Beda dengan jenis lalat biasa karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penularan penyakit," katanya.
Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik satu hingga tiga kali lipat dari bobot tubuhnya selama 24 jam bahkan bisa sampai lima kali lipat.
Baca Juga: Viral Seorang Pria Hendak Bunuh Diri di Flyover Rawa Panjang Bekasi
Setelah mati, bangkainya digunakan sebagai pakan ternak. Bahkan kepompong maggot juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk sehingga tidak menjadi sampah baru.
Berita Terkait
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
-
Kepala Desa Segarajaya Jadi Tersangka Pemalsuan 93 SHM Pagar Laut Bekasi, Begini Modusnya
-
Dijebak Duit THR, Egi dkk Gilir ABG di Bekasi: Korban Teler usai Dicekoki Miras hingga Tramadol
-
Selain Lucky Hakim, Istri Wali Kota Bekasi Juga Jadi Korban Amukan Dedi Mulyadi
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas