SuaraJabar.id - Pengakuan mencengangkan disampaikan Gatot Nurmantyo setelah ribut-ribut soal kudeta Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang oleh sejumlah elite partai.
Gatot, mengaku pernah ditawari 'proyek besar' yang ternyata adalah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat namun dengan cara KLB. Tawaran itu, kata Gatot, langsung ditolak sebab dianggap tidak lazim.
Gatot mengungkapkan hal itu lewat Channel Youtube Bang Arief. Ia bahkan memperkirakan ada tokoh-tokoh besar lain yang diduga mendapatkan tawaran serupa seperti Gatot dan lainnya. Namun Gatot tidak mengungkap siapa saja yang mendapatkan tawaran serupa.
Atas tawaran tersebut, Gatot menjelaskan jika tawaran tersebut tentu akan menjadi daya tarik bagi siapapun yang mendapatkannya. Menurutnya, Siapa yang tidak mau menjadi Ketum Demokrat? Namun, ada etikanya bukan dengan cara tersebut.
"Saya bilang terima kasih, tetapi moral dan etika saya tidak bisa menerima dengan cara seperti itu. Akhirnya…. Saya bilang sudahlah, tidak usah bicara itu lagi," katanya dalam wawancaranya melalui kanal Youtube, dikutip dari hops.id, jejaring media suara.com.
Adanya proyek kudeta Demokrat sendiri merupakan kondisi politik nasional yang benar adanya, semuanya berubah dengan menjalankan cara-cara yang tidak sesuai etika hanya demi kekuasaan.
"Masalah politik….. Contohnya yang sekarang inilah, Demokrat mau diambil… Jadi ngapain kita cape-cape bikin partai, iya kan. Kita tunggu sajalah, nanti kita rebut dengan cara seperti ini. Ya, sekarang-sekarang ini. Ini kan politik yang tidak sehat seperti ini. Kemudian saya katakan, politik kita sudah menyimpang dari Pancasila," kata Gatot.
Pancasila yang dimaksud Gatot yakni sila Keempat, dimana politik di tanah air sudah tidak lagi menjunjung kata Musyawarah. Sehingga keputusan yang diambil berdasarkan voting sehingga bisa saja menimbulkan adanya money politik.
"Jadi musyawarah itu sudah tidak ada. Voting. begitu voting, money politik pasti bisa terjadi. Anda bisa bayar… Inilah, penyimpangan ini… Musyawarah memang capek, tapi kalau kita bertiga, ada yang mau makan sate, satunya mau mi, satunya mau steak. Diskusi kan gitu. Kalau voting…. Udahlah, (kalau) sepakat, enak gitu," katanya.
Baca Juga: Terungkap! Politisi Demokrat di Daerah Dikasih Duit Buat Gulingkan AHY
Moeldoko yang telah melakukan pengambil alihan posisi Ketua Umum Demokrat yang secara sah saat ini dijabat oleh Agus Harimurti Yudhoyono, membuat banyak pertanyaan di tengah masyarakat. Gatot sendiri enggan berkomentar terkait opini masyarakat yang muncul terhadap langkah kudeta yang telah dijalani Moeldoko.
Gatot justru bercerita saat dirinya mendapatkan tawaran proyek Kudeta Demokrat, dengan rincian sistem yang akan dijalankan. Atas dasar desakan bahwa Gatot telah digadang menjadi Ketua Umum Demokrat yang tentu cukup menggiurkan.
Respons Bapak? Cecar Bang Arief. "Datang… Bagaimana prosesnya? Nanti kita bikin KLB. KLB, terus bagaimana? Nanti yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, agar AHY turun. Setelah AHY turun baru kita pemilihan. Begini, bengini. Oh begitu ya," kata Gatot.
Tag
Berita Terkait
-
Terungkap! Politisi Demokrat di Daerah Dikasih Duit Buat Gulingkan AHY
-
Usai KLB Demokrat, Kader di Daerah Ramai-ramai Diusulkan Dipecat!
-
Cerita Zaman Susah, Moeldoko Kejar-kejaran Dengan Kondektur Bus di Jombang
-
Mahfud MD Respon Kisruh KLB Demokrat, Herzaky: Terlalu Bertele-tele!
-
Kisruh KLB Partai Demokrat, Mahfud MD: AHY Ketua Sah
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Anggota DPD RI Apresiasi Danantara Akuisisi Hotel dan Real Estate di Makkah
-
Hingga 18 Desember 2025, BRI Group Telah Laksanakan 40 Aksi Tanggap Darurat di Daerah Bencana
-
RUPSLB, Ini Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI
-
Gara-Gara Lisa Mariana? Kuasa Hukum Atalia Jawab Ini di Sidang Cerai Ridwan Kamil
-
Kinerja Keuangan Solid, BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025