Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 31 Maret 2021 | 15:10 WIB
Aksi protes jalan rusak tergenang air yang dilakukan netizen di Sukabumi cukup kreatif. Dengan cara di edit, jalan yang tergenang air itu menjadi tempat berenang buaya serta kuda nil. [Sukabumiupdate.com/Istimewa]

SuaraJabar.id - Protes keras dilayangkan warga pada Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang tak kunjung memperbaiki ruas jalan yang rusak.

Meski tegas mengkritisi kinerja pemerintah, warganet Sukabumi punya cara unik dan kreatif untuk memprotes pemerintah daerah mereka.

Warga mengambil gambar ruas jalan yang rusak dan tergenang air, kemudian memanipulasinya dengan menambahkan buaya dan kuda nil di genangan air.

Jalan yang tergenang air itu kemudian berubah menjadi tempat berenang Buaya serta kuda nil.

Baca Juga: Dimangsa Buaya Saat Cari Kerang di Sungai, Warga Dum-dum Belum Ditemukan

Foto yang diedit menjadi tempat berenang Kuda Nil dan Buaya itu merupakan kondisi jalan ruas Bojonglopang - Cimerang yang menghubungkan Kecamatan Jampang Tengah dengan Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.

Kerusakan jalan yang menjadi tanggung jawab Pemkab Sukabumi itu memang mengkhawatirkan, sebab digenangi air yang ketinggiannya hingga membuat sepeda motor matik terendam sampai ke bagian mesin.

Warga pun mengakui kalau jalan tersebut rusak parah.

"Jalan yang rusak parah seperti sungai itu berada di Kampung Cimacan Pasirlaja Desa Bojongtipar," ucap salah satu warga Putra Maulana kepada Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Rabu (31/3/2021).

Dia pun sudah tahu soal jalan terendam air yang dihuni buaya serta kuda nil itu.

"Kalau poto kuda nil dan buaya itu editan, " jelasnya.

Baca Juga: Geledah Rumah Teroris, Polisi Temukan Benda yang Diduga Bahan Bom

Sementara itu Kepala UPTD Pekerjaan Umum Wilayah V Jampang Tengah, Sudrajat mengatakan sebelumnya sudah ada rencana untuk perbaikan jalan Bojonglopang - Cimerang. Namun karena refocusing akibat pandemi Covid-19, maka perbaikan diundur ke 2022.

"Asalnya mau dikerjakan anggaran DAK tahun 2021, karena kena refocusing mungkin diundur ke tahun 2022," ucapnya.

Menurut Sudrajat, panjang ruas jalan tersebut 11,600 kilometer. Dari panjang jalan itu, jalan dengan kondisi baik sepanjang 5,700 kilometer adapun rusak ringan panjangnya 2,600 kilometer dan rusak berat panjang 3,300 kilometer.

"Mudah - mudahan di tahun ini ada perbaikan dengan proyek peningkatan dan rutin jalan. Tapi paling bisa ditangani sekitar 1 kilometer itu juga masih angan-angan belum bisa memastikan,melihat anggaran yang ada," pungkasnya.

Load More