SuaraJabar.id - Rencana pembangunan Bukit Algoritma oleh pihak swasta di wilayah Cikidang dan Cibadak Kabupaten Sukabumi mendapat respon dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu meminta pembangunan tempat yang diklaim sebagai "Silicon Valley-nya Indonesia" ini tidak hanya sekerdar gimick.
Kang Emil ini menuturkan pembangunan "Silicon Valley-nya Indonesia" tersebut harus berdasarkan tiga komponen.
"Saya edukasi ilmunya, ya, kenapa Silicon Valley (di Amerika Serikat) sukses? Saya kasih tahu, karena di sana ada kumpulan universitas berdekatan dengan kumpulan industri-industri, berkumpul dengan finansial institusi," kata Kang Emil dikutip dari Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Selasa (14/4/2021).
Tiga komponen yang dimaksud Emil adalah universitas sebagai lembaga riset, industri yang menggunakan hasil riset, dan investor.
"Kalau tiga poin tadi tidak hadir dalam satu titik, yang namanya istilah Silicon Valley itu hanya gimmick branding saja," katanya.
"Jadi tetap, niatnya saya respons saya dukung, tapi hati-hati kepada semua orang yang dikit-dikit bilang mau bikin Silicon Valley," tambahnya.
Seperti diketahui, Indonesia akan membangun pusat pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta pengembangan sumber daya manusia di Cikidang dan Cibadak, Kabupaten Sukabumi bernama Bukit Algoritma.
Proyek di lahan seluas 888 hektare ini diperkirakan bakal menghabiskan dana Rp 18 triliun. Budiman Sudjatmiko, Komisaris PTPN V sekaligus Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya, perusahaan yang bakal menggarap proyek ini bersama Badan Usaha Milik Negara atau BUMN PT Amarta Karya mengatakan bahwa Bukit Algoritma akan dibuat seperti Silicon Valley Amerika Serikat yang menjadi kantor pusat berbagai perusahaan teknologi global.
Baca Juga: Hari Pertama Puasa Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok Diklaim Stabil
Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk fase pertama, tiga tahun untuk fase kedua, dan lima tahun untuk fase ketiga. Pembangunan proyek pada fase pertama akan merampungkan kawasan seluas 353 hektare.
Rencananya, groundbreaking atau pelatakan batu pertama digelar pada Mei mendatang. Proyek ini membutuhkan investasi sebesar Rp 18 triliun pada tahap pertama. Nilai tersebut dapat ditingkatkan sesuai dengan pengembangan ekosistem value chain yang akan dikerjakan secara bertahap. Budiman mengklaim sudah ada satu negara dari Amerika Utara yang berkomitmen menjadi pemodal.
Berita Terkait
-
KPK Sita Mercy BJ Habibie, Ilham Ungkap Ridwan Kamil Belum Lunasi Pembelian
-
Harga dan Spek Mobil BJ Habibie yang Dibeli Ridwan Kamil, Si Mercy 'Pagoda'
-
KPK Segera Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Ilham Habibie, Terkait Jual Beli Mobil Klasik?
-
Soal Peluang Jadi Tersangka Kasus BJB, KPK Akan Periksa Ridwan Kamil Dulu
-
Pernah Punya Harta Rp21 Miliar, Mengapa Ridwan Kamil Masih Cicil Mercy BJ Habibie Rp1,3 M?
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
SMAN 1 Bandung Siapkan 'Senjata' Hadapi Kasasi Sengketa Lahan
-
Ibu Diduga Bunuh 2 Anak Lalu Gantung Diri di Bandung
-
Libur Maulid di Puncak: Ratusan Polisi Disiagakan, Skema Ganjil Genap-One Way Berlaku
-
Nabati Group Bertumbuh Bersama Bank Mandiri, Jaga Irama Pertumbuhan Global
-
Kebebasan Akademik di Unisba Terancam? Menteri HAM Datang