SuaraJabar.id - Sejumlah orang yang tengah asyik makan, minum kopi dan merokok di sejumlah tempat makan langsung lari terbirit-birit begitu mengetahui ada petugas Satpol PP melakukan razia.
Mereka lari berhamburan ketika Satpol PP merazia warung makan yang nekat buka siang hari di bulan Ramadhan dan melayani para pembelinya untuk makan di tempat.
Namun, mereka tak berdaya lantaran aksinya melarikan diri dari warung nyemen (buka puasa di siang hari) keburu tertangkap petugas.
Pemilik warung bahkan sempat mengejar orang yang makan lantaran belum membayar makanan yang telah disantapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum (Transtibum)dan Ketentraman Masyarakat (Transmas) Satpol PP Kota Tasikmalaya Yogi Subarkah mengatakan, razia warung nyemen (warmen) akan terus dilakukan selama bulan suci Ramadan.
"Sesuai edaran Wali Kota Tasikmalaya, seluruh warung makan dilarang buka sebelum pukul 16.00 WIB," ujar Yogi, Selasa (21/4/2021).
Menurut Yogi, pihaknya mendapat banyak laporan masyarakat mengenai keberadaan warung nyemen yang membuat resah dengan aktivitasnya yang buka siang hari di bulan suci Ramadhan.
"Kami data orang-orang yang nyemen dan pemilik warung makannya. Para pemilik warung makan pun diminta membuat penyataan tertulis untuk tidak buka sebelum ketentuan dalam edaran wali kota yakni pukul 16.00 WIB," ucapnya.
Yogi menegaskan, pihaknya akan memberikan sanksi tegas bila para pemilik warung makan yang sudah terjaring tetap membandel membuka warungnya siang hari.
Baca Juga: Kedapatan Makan Siang di Bulan Ramadhan, 4 Pegawai Bank Ditangkap
"Saksinya bisa administrasi atau penyitaan makanan yang dijualnya," tegasnya.
Kemenag minta Pemda tak larang warung buka di siang hari
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama (Kemenag) meminta kebijakan terkait larangan warung nasi buka siang hari selama Ramadhan ditinjau ulang.
Juru Bicara Kemenag Abdul Rochman meminta kepada otoritas setempat untuk mengkaji ulang larangan warung nasi dan sejenisnya buka pada siang hari selama Ramadhan.
Sebab, kata dia, yang mesti dikedepankan yakni sikap saling menghormati dan menghargai baik bagi mereka yang berpuasa maupun tidak berpuasa.
"Saya harap ini bisa ditinjau ulang. Semua pihak harus bisa mengedepankan sikap saling menghormati," ujarnya dilansir dari Antara, Jumat (16/4/2021).
Berita Terkait
-
4 Fakta Desa Naga: Sajikan Keindahan yang Terbalut dengan Cerita Legenda yang Menarik
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Dugaan Perselingkuhan Jule dan Yuka Makin Panas, Netizen: si Safrie Gemeter
-
Bakal Lindungi Justin Hubner dari Pelakor, Jennifer Coppen Semprot Jule dan Safrie Ramadhan
-
Safrie Ramadhan Ngaku Syok Lihat Bukti Perselingkuhan Jule dengan Yuka: Aku Gemeter!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
Danantara dan BP BUMN Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Pengiriman 1.000 Relawan ke Provinsi Terdampak
-
BRI dan Danantara Terjunkan Relawan Tanggap Bencana BRI ke Sumatera
-
5 Spot Wisata Hits untuk Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025 di Cianjur