SuaraJabar.id - Warga Kota Bandung diingatkan untuk mematuhi keputsan Pemerintah Pusat terkait larangan mudik Lebaran 2021.
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pemerintah melarang warga untuk mudik pada 6-17 Mei 2021 demi mencegah melonjaknya penularan Covid-19.
"Ini semua demi kepentingan kita bersama. Pak Presiden pun telah mengingatkan semua kepala daerah untuk memperhatikan hal ini," ujar Oded, Jumat (30/4/2021).
Oded juga mengingatkan, Indonesia khususnya Kota Bandung, tak ingin mengalami hal seperti India.
India mengalami tsunami Covid-19 karena warganya sempat kehilangan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Padahal sebelumnya India dinilai sukses menangani pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga telah memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia. Pertemuan ini disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 29 April 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkit lonjakan kasus Covid-19 usai mudik Lebaran Idulfitri 2020 lalu yang menembus kenaikan hingga 93 persen. Dia tak ingin hal serupa terjadi pada tahun ini.
"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang, kita ini mau libur panjang di Idulfitri. Ingat, tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat, Idulfitri tahun lalu naik sampai 93 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, libur panjang pada Agustus tahun lalu juga menyumbang lonjakan kasus Covid-19 hingga 119 persen. Lalu, libur pada Oktober 2020 berimbas pada kenaikan jumlah kasus hingga 95 persen.
Baca Juga: Wisatawan Luar KBB Dilarang ke Lembang Bandung, Termasuk dari Jakarta
Selain itu, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi pada libur panjang akhir tahun. Akibat libur tersebut, jumlah kasus pada awal 2021 ini meningkat 75 persen.
Hasil survei pemerintah mengungkap masih ada 18,9 juta orang yang berniat mudik pada Lebaran tahun ini. Jokowi pun memerintahkan kepala daerah untuk lebih gencar mengumumkan larangan mudik.
"Sekali lagi, hati-hati dengan mudik Lebaran. Hati-hati, cek, kendalikan yang mudik itu sangat penting sekali," ujar Jokowi.
Tsunami Covid-19 di India
Negara India sedang dihantam tsunami Covid gelombang kedua. Menurut data terakhir, jumlah orang yang terinfeksi Covid di India sudah mencapai 17 juta dalam beberapa hari terakhir. Sementara jumlah kematiannya, sudah melebihi angka 190.000.
Dikuti dari berbagai sumber, ada 346.786 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sedangkan 2.624 kematian lainnya tercatat dalam periode yang sama. Ini setara dengan hampir sepertiga dari semua infeksi baru di seluruh dunia.
Berita Terkait
-
Generasi Ambyar Lagu Nasional? Menteri PPPA Prihatin Anak Indonesia Lupa Halo Halo Bandung!
-
Saddil Ramdani Senasib dengan Ole Romeny
-
7 Fakta Remaja Dikeroyok Brutal hingga Tewas di Bandung Viral, Dipicu Motif Asmara!
-
BRI Super League: Persijap Jepara Langsung Tantang Persib di Laga Perdana
-
Kalbar Jadi Pintu Jual Beli Bayi ke Singapura, KPAI Minta Penyelidikan Diperluas
Terpopuler
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Dipantau Alex Pastoor, 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Layak Dipanggil ke Senior
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 18 Juli: Klaim Hadiah Squid Game, Outfit, dan Diamond
- 8 Mantan Pacar Erika Carlina yang Hamil di Luar Nikah, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?
- 7 Pilihan Tablet dengan SIM Card untuk Kuliah, Spesifikasi Mumpuni Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Breaking News! Kevin Diks Cedera Lagi
-
12 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Kode Keras! Thijs Dallinga: Saya Tahu Situasi Timnas Sekarang
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 128 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Kisah Pangeran Arab "Sleeping Prince" Meninggal Dunia Usai 20 Tahun Koma
Terkini
-
Tragedi Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Nyatakan Siap Diperiksa Polisi
-
Respons Dedi Mulyadi Jika Harus Dipanggil Polisi Kasus Pesta Rakyat
-
Tragedi di Gang Sempit Cimahi: Dua Pekerja Tertimbun Longsor, Evakuasi Penuh Perjuangan
-
Stylish & Aman? Intip Tren Desain Pintu Rumah yang Wajib Diketahui
-
Kemiskinan dan Manajemen Acara Buruk Penyebab 3 Nyawa Melayang di Pesta Rakyat Garut?