Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 08 Mei 2021 | 14:39 WIB
ILUSTRASI Polisi Brazil. [Antara]

SuaraJabar.id - Sebanyak 28 orang dinyatakan tewas dalam penggerebekan polisi terhadap geng narkoba di permukiman kumuh Rio de Janeiro Brazil.

Penyergapan bandar narkoba ada Kamis (6/5/2021) ini menjadi operasi paling mematikan yang pernah dilakukan oleh petugas keamanan di kota Brazil tersebut.

Sebelumnya, otoritas keamanan melansir ada 25 orang tewas dalam penyergapan itu. Namun pada Jumat (7/5/2021), korban tewas dinyatakan bertambah 3 orang.

Tiga jasad lainnya yang dievakuasi dari lokasi itu adalah pria yang terkait dengan kejahatan terorganisir. Sebanyak 24 orang lainnya dan satu petugas polisi juga tewas dalam operasi di permukiman Jacarezinho, Rio de Janeiro utara.

Baca Juga: Covid-19 di Brazil Tembus 14,7 Juta Orang dan 406 Ribu Pasien Meninggal

"Intelijen membenarkan bahwa mereka yang tewas merupakan pengedar narkoba. Mereka menembaki petugas, untuk membunuh. Mereka disuruh untuk melawan," kata kepala Polisi Sipil Allan Turnowski kepada awak media.

Peristiwa berdarah itu menuai kritikan dari kelompok HAM termasuk Amnesty International, yang mengecam polisi atas insiden hilangnya nyawa "yang memalukan dan tak dapat dibenarkan" di permukiman yang mayoritas penduduknya berkulit Hitam dan miskin.

Kantor HAM PBB pada Jumat mendesak penyelidikan independen dalam operasi tersebut. Juru bicara urusan HAM PBB, Rupert Colville, menyebutkan bahwa polisi menggunakan kekuatan yang "tidak proporsional dan tidak perlu." [Antara]

Load More