SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, tercatat sekitar 30 ribuan kendaraan belum balik ke Jabar pascalibur lebaran 2021. Ridwan Kamil pun kembali mengingatkan pihak aparat desa, bahkan tingkat RT/RW, untuk tetap melaporkan jika mendapati para pemudik yang baru pulang.
Hal tersebut disampaikan Ridwan seusai Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, di Mapolda Jabar, Senin (24/5/2021).
Ridwan mengatakan, ada sekitar 600 ribu kendaraan yang keluar-masuk Jabar selama masa lebaran. Adapun, secara keseluruhan, disebutkan sekitar setengah juga kendaran terjaring razia, 200 ribuan pemudik di antaranya berhasil diputarbalikan pada periode tersebut.
"Kendaraan yang keluar ternyata hampir sama, keluar Jawa Barat sekitar 300 ribuan, yang datang ke Jawa Barat juga sama (300 ribuan). Masih ada yang belum kembali sekitar 30 ribuan kendaraan," kata Ridwan.
Baca Juga: Ribuan Pemudik Kembali ke Bekasi, 7 Orang Positf Covid-19
Ridwan mengatakan, para pemudik tersebut masih akan dijadikan salah satu fokus pengetesan Covid-19. Untuk itu, peran serta aparat desa, khususnya keterlibatan di tingkat RT/RW, penting untuk pendeteksian awal.
Ridwan meminta, jajaran RT/RW untuk memantau warganya, jika ada yang hilang berarti yang bersangkutan mudik. Jika mereka kembali, maka harus dilaporkan.
"Kita sudah mengintruksikan minggu lalu RT/RW itu melaporkan warganya yang hilang selama lebaran. Kalau hilang berarti dia itu mudik, kalau muncul lagi setelah hilang itu wajib dilaporkan dan dijadikan subjek pengetesan di PPKM Mikro," ungkapnya.
Diharapkan, kata Ridwan, penjaringan demikian dapat meredam lonjakan kasus yang berpotensi timbul akibat para pemudik. Ridwan menyampaikan, para pemudik yang mungkin saja terpapar Covid-19 jangan sampai menimbulkan kerugian bagi wilayah sekitar.
"Katakanlah dia kena Covid-19, ya, dia balik lagi ke sananya, jangan sampai merugikan RW tempat dia bekerja," ungkapnya.
Baca Juga: Usai Libur Lebaran, Dishub Catat Ada 2,5 Juta Pemudik Masuk DIY
Ridwan mencoba meyakinkan bahwa hal tersebut bukan tanpa dasar. Pasalnya, selama lebaran kemarin Pemprov Jabar menemukan sekitar 150-an kasus positif, mayoritas pelaku perjalanan yang terjaring pengetesan acak di pos-pos penyekatan.
Berita Terkait
-
Libur Lebaran Usai, Jakarta Macet Lagi
-
Usai Libur Lebaran, ASN Dilarang Bolos di Hari Pertama Kerja: Ada Sanksinya!
-
Hotman Paris Beri Solusi Hukum untuk Atalia Praratya soal Isu Ridwan Kamil dan Lisa Mariana
-
Psikolog Beri Pesan Menohok ke Lisa Mariana Soal Anak: Ibunya Harus Segera Berubah
-
Sales Kendaraan Bongkar Wajah Asli Lisa Mariana, Mobil Brio Kuning Disorot
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?