SuaraJabar.id - Petugas pemikul dan penggali kuburan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19 Cikadut, Kota Bandung harus bekerja ekstra menghadapi peningkatan angka kematian pasien COVID-19.
Sejak awal bulan Juni 2021 ini, jumlah jenazah pasien COVID-19 yang dimakamkan di TPU Cikadut mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya.
Pengelola TPU Cikadut Ajat mengatakan kenaikan itu mulai terjadi pada 9 Juni 2021. Sebelum itu, kata Ajat, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 ada sekitar tiga sampai empat jenazah, namun kini setiap hari mencapai 10 hingga 20 jenazah per hari.
"Sekarang dari jam 06.00 WIB sampai jam 13.00 WIB juga sudah ada sembilan jenazah yang dimakamkan," kata Ajat saat ditemui di Kantor UPT TPU Cikadut, Senin (14/6/2021).
Kenaikan itu pun, kata dia, berdampak terhadap para petugas pemikul dan penggali dalam melakukan proses penguburan. Pasalnya, menurutnya mereka bekerja selama 24 jam penuh.
"Sampai malam juga di sini kan kewalahan bikin liang lahatnya, kalau malam juga ada kan yang menggali, jadi di sini cuma penangguhan saja, misalnya datang jam 08.00 WIB, diundur sebentar saja untuk menyediakan liang lahat," katanya.
Menurut Ajat, kini para petugas penggali dalam satu harinya selalu menyiapkan 20 liang lahat di TPU khusus COVID-19 tersebut. Para petugas dari TPU lain pun menurutnya ada yang dikirimkan untuk membantu proses pemakaman di TPU Cikadut.
"Pekerjanya sekarang ada sekitar 30 orang, dan itu juga dibagi shift-nya, jadi satu liang lahat dikerjakan dua orang," katanya.
Ajat mengatakan jenazah yang dimakamkan di TPU Cikadut bukan hanya warga asli dari Kota Bandung. Karena TPU Cikadut kini menurutnya juga menjadi pemakaman rujukan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung yang juga menjadi rujukan COVID-19 bagi pasien di Bandung Raya.
Baca Juga: Klaster Masjid Muncul Lagi, Hampir 100 Orang Positif COVID-19 di Paulan
Dari catatannya, sejak awal bulan Juni 2021 hingga tengah bulan ini sudah ada 155 jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Cikadut. Sedangkan selama bulan Mei 2021 ada 151 Jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19.
Sementara itu Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung memohon kepada para rumah sakit agar lebih cepat dan cermat dalam mengidentifikasi status jenazah yang negatif COVID-19 guna mencegah adanya pemindahan jenazah.
Kepala Distaru Kota Bandung Bambang Suhari mengatakan jika jenazah terindikasi dan mengarah pada terkonfirmasi positif, maka RS juga harus berkoordinasi sejak dini melalui UPT TPU Cikadut.
“Kenapa RS kurang teliti mendatangkan jenazah ke Cikadut? Padahal dia jelas bukan COVID-19. Mungkin hasil swab-nya baru empat hari kemudian. Pada akhirnya yang diabetes, jantung dan atau penyebab lainnya dimakamkan dengan protokol COVID-19 di Cikadut," kata Bambang. [Antara]
Berita Terkait
-
Persib Bandung Gagal Melaju ke Final, Dedi Mulyadi Sebut Jabar Tetap Dapat Kehormatan Karena..
-
Bojan Hodak akan Bangun Chemistry Persib Bandung Selama TC di Thailand
-
Aturan 11 Pemain Asing di Super League, Bojan Hodak: Saya Tidak Yakin...
-
Piala Presiden 2025: Persib Bandung Dinilai Telah Berkembang Secara Positif
-
Perjuangkan 1.000 Hektar Tanah, Belasan Warga Rumpin Nekat Jalan Kaki Temui Dedi Mulyadi
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Akhirnya! Rumah Pemulasaran di Tasikmalaya Resmi Dibuka, Jadi Simbol Toleransi
-
Pendampingan Klasterkuhidupku BRI Jadikan UMKM Tanaman Hias di Kota Batu Semakin Maju
-
Transformasi Digital BRI Lewat AgenBRILink Dorong Inklusi Keuangan
-
BRI Perkuat Reputasi Global, Pimpin Daftar Bank Terbaik di Indonesia
-
Fakta Kelam Gadis 16 Tahun di Cianjur: 4 Hari Disekap, Digilir 12 Pria, Pelaku Termasuk Pelajar