Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 20 Juni 2021 | 18:20 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

Ia juga akan memanfaatkan gedung baru RSUD Otto Iskandardinata yang berada di Soreang, Kabupaten Bandung untuk dijadikan tempat perawatan pasien Covid-19.

“Rencananya yang Covid-19 di rumah sakit lama di Soreang, rumah sakit umum Soreang pindah ke sini (RSUD Otista). Mengingat urgensi waktu tinggal dua pekan menurut statistik kedaruratan, saya menyarankan ke bupati agar ini untuk pasien Covid-19. Mudah-mudahan dengan strategi penambahan ini bisa mengurangi tekanan terhadap rumah sakit,” ujarnya.

Menurut Kang Emil, fasilitas yang tersedia di RS baru tersebut sangat memadai. Sudah ada kasur untuk tempat tidur pasien, ruangannya pun masih bersih.

“Karena rumah sakit baru, alat kesehatan masih belum lengkap, namun untuk fasilitas tempat tidur cukup memadai. Covid-19 ini rata-rata tidak terlalu membutuhkan alat khusus, kecuali kelompok yang masuk ICU. Nanti ada tambahan dari Pemprov,” katanya.

Pemprov Jabar bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di RS rujukan pasien Covid-19 dan RS baru di Soreang.

“Kita sempat memberhentikan 500 relawan nakes karena pas shalat Idul Fitri keterisian rumah sakit se-Jabar hanya 29 persen, sehingga para relawan kami pulangkan dulu. Nah sekarang kita panggil lagi, karena kondisinya seperti ini,” katanya.

Kang Emil mengingatkan konversi tempat tidur ke pasien Covid-19 tetap berdampak pada risiko penurunan layanan bagi pasien non-Covid-19, seperti kecepatan layanan dan ketersediaan nakes di saat bersamaan.

“Risikonya tinggi bagi pasien non-Covid-19, apalagi memasuki musim pancaroba yang trennya juga naik,” ujarnya.

Gubernur mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan 5M. Dengan semakin sedikit pasien Covid-19 masuk rumah sakit, semakin leluasa ketersediaan kamar untuk semua pasien. (Antara)

Load More