SuaraJabar.id - Seorang warga Desa Karangsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran memenangkan duel melawan seekor babi hutan yang masuk ke pemukiman warga.
Pria tersebut bernama Iwa Kartiwa. Ia terpaksa berhadapan dengan babi hutan liar seberat 80 kilogram pada Rabu (24/6/2021) kemarin.
Kejadian bermula saat ratusan warga mencoba babi hutan yang masuk ke pemukiman mereka.
“Awalnya babi masuk ke rumah milik warga, ada dua rumah yang dimasuki babi hutan tersebut. Warga langsung mengejarnya, babi malah keluar masuk pemukiman kami,” ujar Iwa.
Saat pengejaran dilakukan, babi hutan sempat terperosok ke selokan yang berada di belakang rumah warga.
“Sempat terperosok, tapi lalu babi itu lari ke areal persawahan milik warga. Warga masih mengejar dan berusaha menangkapnya, saat itu babi hutan malah balik arah dan mengejar warga,” jelas Iwa.
Iwa kemudian memberanikan diri menghampiri babi hutan tersebut, saat itu babi sudah berbalik arah dan mengejar dirinya.
“Jarak babi hutan dengan saya kurang lebih sekitar 5 meteran, saya mencoba tenang. Lalu berdoa, saya beranikan diri duel dengan babi hutan tersebut,” katanya.
Saat berhadapan dengan babi hutan yang sedang mengamuk tersebut, Iwa teringat kata orang-orang tua dulu.
Baca Juga: Detik-detik Pria Terkunci di ATM, Ekspresi Harus Nginap Semalaman Jadi Viral
“Saya ingat kata orang tua dulu kalau dikejar babi dan tidak bisa menghindar, pegang saja telinganya. Itu yang saya lakukan terhadap babi hutan tersebut,” katanya.
Saat duel dengan babi hutan tersebut, Iwa pun sempat terbanting karena tenaga babi hutan tersebut cukup kuat. Warga yang menonton dari kejauhan sempat deg-degan melihat aksi Iwa.
“Berat babinya sekitar 80 kilogram, jelas tenaganya kuat sekali. Saya tekan kepala babi hutan itu dengan lutut sambil meminta tolong warga,” katanya.
Saat itulah dua orang warga datang menghampiri disusul warga lainnya yang datang untuk membantu Iwa.
“Kaos yang saya kenakan lalu digunakan untuk menyumpal mulut babi. Karena takutnya menggigit, apalagi taring babi terlihat sangat panjang dan berbahaya,” jelasnya.
Babi hutan yang sudah dilumpuhkan tersebut lantas dipindahkan oleh warga. Saat proses pemindahan, warga sempat kesulitan karena lokasinya berada di pesawahan.
Berita Terkait
-
Kronologi Mencekam Penyerbuan Rumah Uya Kuya: Menit per Menit Pagar Dijebol Hingga Harta Dijarah
-
Sensasi Pacuan Kuda di Bibir Pantai? Merdeka Cup 2025 Cuma di Pangandaran!
-
IHR-Merdeka Cup 2025 Gelar Kejuaraan di Track Cantik Tepi Pantai Pangandaran Jawa Barat
-
3 Fakta Viral Siswi SD Duel Gara-Gara Video TikTok di Gorontalo, Sekolah Larang Bawa HP!
-
Sinopsis Drama China Duel on Mount Hua: Nine Yin True Sutra, Tayang di WeTV
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Garasi Mobil Rahasia Ditemukan Massa, 8 Mobil Mewah Ahmad Sahroni Hancur Kena Amuk
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
5 Fakta Geger Kebijakan Pemkab Bogor Putar Ibu Pertiwi di Lampu Merah, Sampai Siap Bayar Royalti?
-
Kompak! Rektor UNISBA dan Polda Jabar Sebut Kerusuhan Dipicu Penyusup, Bantah Aparat Masuk Kampus
-
Gebrakan Nekat Pemkab Bogor: Siap Pasang Badan dan Bayar Royalti Demi Gema Ibu Pertiwi
-
Bukan Sekadar Lagu, 'Ibu Pertiwi' Jadi Protes Sunyi Pemkab Bogor Atas Kondisi Nasional?
-
Pemkab Bogor Wajibkan Putar Lagu Ibu Pertiwi di Lampu Merah hingga Stasiun, Siap Tanggung Royalti?