SuaraJabar.id - Penumpukan pasien COVID-19 terjadi di Instalasi Gawat Darurat atau IGD RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Kekinian, ada 10 orang pasien COVID-19 yang menunggu di IGD karena ruang isolasi penuh.
RSUD Palabuhanratu sendiri memiliki 53 tempat tidur atau bed untuk pasien COVID-19. Namun pada Sabtu (26/6/2021), 53 bed itu telah terisi seluruhnya.
Kepala Seksi Pelayanan Medis Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu Whisnu Budi mengatakan penuhnya Bed Occupancy Rate disebabkan lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi dalam beberapa pekan terakhir.
Ia menyebut 53 tempat tidur tersebut merupakan jumlah terkini dari ketersediaan yang sebelumnya disiapkan.
"COVID-19 ini perkembangannya berubah-ubah. Awalnya kami menyediakan 23 tempat tidur di tahun kemarin sekitar Oktober, November, dan Desember," kata dia.
"Sempat nambah jadi 33 pada Februari, Maret, April, dan Mei, yang kemudian sempat turun," tambah Whisnu.
Whisnu berujar lonjakan kasus COVID-19 terjadi pada Juni 2021. Situasi itu membuat Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu mengeluarkan kebijakan baru berupa penambahan satu ruang isolasi dengan 20 tempat tidur, dari yang semula hanya tersedia 33 tempat tidur.
Saat ini, kata Whisnu, ada sekira 10 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang terpaksa menunggu di ruang Instalasi Gawat Darurat karena ruang isolasi yang penuh.
Tidak hanya hari ini, penumpukan pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat juga telah terjadi dalam beberapa hari ke belakang.
Baca Juga: Hari Ini Sukoharjo Berstatus Zona Merah, Bupati: Jangan Abaikan Protokol Kesehatan
"Beberapa pasien ada yang memilih pulang paksa. Ada juga pulang atas permintaan sendiri," ujarnya.
"Kalau seandainya semua pasien bersedia dirawat, jumlah 53 tempat tidur ini mungkin tidak cukup juga dan harus menambah lagi," tambah Whisnu.
Whisnu memastikan rumah sakit telah berkomitmen menyediakan tempat tidur sesuai kebutuhan warga di wilayah Palabuhanratu.
"Seandainya kurang kita akan buka lagi ruangan yang lain," kata dia.
Opsi ini bisa berubah dengan merujuk pasien tersebut ke rumah sakit lain.
Berita Terkait
-
Blusukan ke RSUD Budi Asih, Gubernur Pramono Soroti 95 Persen Pasien BPJS dan Janjikan Renovasi IGD
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Sosok Saryono, Guru Honorer 33 Tahun dengan Gaji Rp350 Ribu Tiap 3 Bulan
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Solidaritas Massa Aksi Sukses, Demonstran yang Diringkus Saat Ricuh di Sukabumi Akhirnya Dibebaskan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
IPB University Larang Keras Sivitas Akademika Kerja Sama dengan Israel
-
Guru Besar IPB ke Influencer: Hati-hati Sampaikan Informasi Kesehatan
-
Telapak Tangan Basah Bikin Minder? Jangan Pasrah, Ini 5 Solusi Hiperhidrosis dari Dokter Ahli
-
Keringat Berlebih di Telapak Tangan? dr. Stella Aprilia Bocorkan Cara Jitu Mengatasinya
-
Empat Dosa Lingkungan: Kinerja Menteri LHK Disorot, Hanya Berani Segel Tanpa Sidang?