SuaraJabar.id - Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia atau DPD PPNI Kota Sukabumi meminta masyarakat untuk benar-benar menegakkan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19.
Ketua DPD PPNI Kota Sukabumi Irawan Danismaya mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan sebuah kondisi yang nyata, bukan sekedar konspirasi politik.
"Andai COVID-19 itu tidak ada, tetapi kenapa ada pasien yang batuk, meriang, hilang bau, bahkan ada yang meninggal? Jelas beda dengan sakit flu biasa ini," ujarnya, Senin (28/6/2021).
"Jika COVID-19 memang buatan negara asing, terus kita bisa apa? Toh kita gak mampu juga melawan balik. Mending lakukan cara agar tak terus nyebar. Cukup 3M! Biar tahu rasa tuh negara asingnya rugi modal," tambah dia.
Irawan juga memberi perumpaman jika COVID-19 merupakan hoaks dan menjadi alat untuk berkuasa, lalu apakah sepadan dengan mengorbankan rakyat sendiri.
"Logikanya harusnya itu tidak mungkin lah. Yang mungkin adalah COVID-19 akan semakin ganas kalau duit negara kita habis, lalu nanti siapa yang sebenarnya bahagia?," tanya Irawan.
"Jika imun Anda bagus dan tidak punya penyakit berat, masih logis jika Anda kebal COVID-19. Yang tidak logis adalah ketika Anda merasa sehat dan abai 3M, terus nulari mereka yang imunnya buruk. Itu dzalim saudaraku," kata dia.
Yang lucu, sambung Irawan, ketika seseorang sehat dan mengaku tidak mempercayai Covid-19, tiba-tiba mentalnya ambruk saat dirinya terkena virus mematikan itu.
"Konyolnya ketika sembuh, berkoar 'ah kayak flu biasa'. Yang malu akibat kelakuanmu biasanya keluarga dan sahabatmu," tegas dia.
"Kalau mau tau rasanya tak nyaman, kesepian dan rasa deket mau mati, yuk saya siap ongkosin tuk masuk kamar COVID-19. Cukup 15 menit aja tapi lepas maskernya ya," tambah Irawan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di DIY Mengkhawatirkan, MCCC Desak Pemda Tarik Rem Darurat
"Teman-teman tetap semangat, apapun respons masyarakat. Selain berjuang merwat pasien, kita pun berjuang menerima efek hoaks," ungkapnya.
Ia menambahkan, selama medio 1-28 Juni 2021, ada 47 perawat di Kota Sukabumi terkonfirmasi positif COVID-19. Menurutnya, 47 perawat itu bertugas menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH, Rumah Sakit Islam Assyifa, Dinas Kesehatan, dan beberapa puskesmas.
"Ini yang terbaru per Juni saja. Yang lalu sudah tak terhitung," kata Irawan.
Irawan menuturkan data pada Juni ini menjadi yang tertinggi sejak pandemi mulai terjadi di tahun lalu. Kelelahan menjadi salah satu penyebab tenaga kesehatan, khususnya perawat, terpapar Virus Corona.
"Sudah kelelahan kita. Ketika lelah, mengedrop imunnya, kena deh," kata dia.
Perawat yang terdiri dari 19 laki-laki dan 28 perempuan ini sekarang menjadi isolasi mandiri di rumahnya karena rata-rata bergejala ringan.
"Tidak di rumah sakit karena juga mengantisipasi pasien yang terus meningkat," ucap Irawan.
Berita Terkait
-
Telkom Luncurkan Aksi Sosial, Bangun 51 Sarana Air Bersih dan Sanitasi Layak di Lima Kota/Kabupaten
-
Polisi Ringkus 3 Pelaku Begal Sadis di Depok, Korban Perawat dan Bidan Luka Berat Disabet Sajam
-
Profil PT Envio Global Persada yang Diperiksa KPK Terkait Korupsi Bansos COVID-19
-
KPK Usut Bansos Presiden: Berani Bidik 'Ikan Paus' Korupsi atau Berhenti di Eselon Bawah?
-
Program 3 Juta Rumah Prabowo Bergulir di Sukabumi
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Sepatu Adidas Terbaik 2025: Ikonik, Wajib Dimiliki
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 22 Juli: Klaim Skin Evo dan Bundle Squid Game
- Rp6 Juta Dapat Motor BeAT Bekas Tahun Berapa? Ini Rekomendasinya!
- 47 Kode Redeem FF Terbaru 22 Juli: Ada Skin SG, Reward Squid Game, dan Diamond
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terus Melorot, Hari Ini Rp 1.934.000 per Gram
-
Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
-
Ekslusif: Melihat dari Dekat Aksi Mohamed Salah dkk di Kai Tak Stadium Hong Kong
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas 20 Jutaan, Aura Jadul dengan Kegagahan di Jalanan
-
Terseret Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Kepala SMAN 6 Solo: Saya Paling Lama Diperiksa
Terkini
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil
-
Puncak Dirombak Total! 130 Lapak PKL Digusur, Jalur Pedestrian dan Taman Tematik Siap Dibangun