SuaraJabar.id - Wakca Balaka, yang merupakan Forum Advokasi Keterbukaan Informasi Jawa Barat menilai saat ini informasi layanan kesehatan yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum dapat secara efektif dimanfaatkan oleh masyarakat.
Khususnya penyediaan akses layanan konsultasi kesehatan bagi warga yang melakukan isolasi mandiri.
Juru Bicara Keterbukaan Infromasi Jasa Barat Lasma Natalia mengatakan, belum efektifnya informasi layanan kesehatan bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri dikarenakan telemedicine hanya menjangkau warga yang memiliki internet dan terbatas hanya untuk daerah tertentu saja.
"Untuk itu kita minta Pemprov Jabar memastikan efektifas dan keandalan Informasi publik. Perpanjangan PPKM Level 4 di wilayah Jawa Barat harus disertai dengan penyediaan informasi publik yang efektif dan andal bagi warga," kata Lasma, Selasa (27/7/2021).
Baca Juga: KPK Serahkan 115 Bukti Lawan Gugatan Tersangka Kasus Pajak Angin Prayitno
Selain itu, pihaknya meminta pemerintah untuk menerapkan kebijakan perlindungan harga. Sebab dalam kondisi kasus COVID-19 yang meningkat ini, menurut Lasma para pedagang obat menaikkan harga obat dan sejumlah alat kesehatan hingga berkali-kali lipat dari harga biasanya.
"Merespon terjadinya kelangkaan alat kesehatan seperti PCR, Antigen, Oximeter, oksigen, tabung gas) serta kebutuhan pangan, maka pemerintah harus mengendalikan harga supaya tidak terjadinya lonjakan harga," ungkapnya.
Kemudian hal yang tak kalah penting lainnya menurut Lasma, pemerintah harus menyampaikan informasi terkait alokasi anggaran bagi publik.
"Hal ini untuk memastikan tidak terjadinya penyalahgunaan anggaran dan supaya pemenuhan kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak dapat dilaksanakan," ujarnya.
Lasma melanjutkan, kondisi saat ini, dengan lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi baik di Jawa Barat dan umumnya Indonesia sangatlah mengkhawatirkan. Angka kematian pun tak sedikit.
Baca Juga: Gelombang PHK Mengintai di Balik PPKM, Pemprov Jabar Diminta Lakukan Ini
Hingga 26 Juli 2021, data nasional mencatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 3.194.733 orang, dengan jumlah meninggal sebesar 84.766 orang. Khusus di Jawa Barat mencatat kasus positif COVID-19 sebanyak 573.437 orang, dengan angka kematian sebesar 8.372 orang.
Berita Terkait
-
Didatangi Nenek Berhijab Pink dari Jauh, Dedi Mulyadi Syok : Cari Duda Sampai Sini?
-
Siapkan Rp 20 triliun, Kang Dedi Mulyadi Akan Aktifkan 11 Jalur Kereta Api di Jabar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Teman Deddy Corbuzier Sampai Putus Gegara Isu Selingkuh Ridwan Kamil dan Lisa Mariana: Bodoh Banget!
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
Terkini
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang
-
Keberlanjutan Kinerja Jangka Panjang, BRI Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham