SuaraJabar.id - Warga Kampung Sukahaji, RT 01/01, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dibanjiri dengan kotoran sapi dan begitu menyengat, Minggu (29/8/2021).
Kotoran sapi yang menerjang halaman rumah warga di kampung tersebut terjadi saat hujan deras mengguyur Lembang dan sekitarnya.
Tak berselang lama kotoran sapi meluber dari selokan di tepi jalan hingga meluber permukiman. Warga yang posisinya lebih rendah dari permukaan jalan pasrah menerima kejadian itu.
Salah seorang warga bernama Diki (54) mengatakan, banjir kotoran sapi berasal dari peternakan sapi yang ada di wilayah tersebut dan kebetulan posisinya ada di atas kampung. Saat hujan deras kotoran sapi terbawa aliran air ke selokan yang melintasi permukimannya.
"Tapi karena selokan di sini mampet karena banyak sampah dan ukurannya kecil jadi meluber ke jalan dan rumah warga," katanya.
Saat hujan mulai reda, kata Diki, warga bergegas membersihkan halaman dan jalan di depan rumah mereka masing-masing. Ada warga yang menyerok kotoran sapi yang mengendap untuk dibuang. Sebagian lagi menyirami sisa kotoran sapi agar masuk ke selokan permukiman tersebut.
"Kalau jumlah pastinya kurang tahu berapa, tapi kira-kira ada puluhan rumah terdampak," ucap Diki.
Banjir kotoran sapi berwarna hijau pekat ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Melainkan yang ketiga kalinya. Namun kejadian kali ini menjadi yang paling parah. Ia berharap ada solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Harus ada tindak lanjut dari pengurus untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai terus berulang setiap banjir lalu kotoran sapi meluber ke jalan. Selain bau, kotor, dan ini pasti lama beres-beresnya," terang Diki.
Baca Juga: Rapatkan Barisan, Anies Kumpulkan Tujuh Fraksi Penolak Interpelasi di Rumah Dinas
Warga lainnya Yanti (36) mengaku geram dengan banjir kotoran sapi yang kembali menerjang rumahnya. Bahkan banjir tersebut sempat masuk ke garasi rumahnya.
"Lelah beres-beresnya. Mungkin sudah dua jam tapi belum selesai. Karena dari jalan di atas kan masih ngalir ke bawah, jadi sudah dibereskan tapi datang lagi," tukasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi Menggunakan Bioaktivator Nabati
-
Unik! Perusahaan ini Manfaatkan Kotoran Sapi untuk Tambang Uang Kripto
-
Jorok, Jalan Alternatif Menuju Kawasan Wisata Lembang Bau Kotoran Sapi
-
Banyak Warga Cari Alternatif, Dokter India: Kotoran Sapi Bukan Obat Covid!
-
Waduh! Sebagian Warga India Percaya Mandi Kotoran Sapi Bisa Kebal Corona
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027