SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyadari adanya potensi risiko yang harus dihadapi pekerja migran asal Indonesia di luar negeri.
Risiko yang harus dihadapi para pekerja migran itu di antaranya upah tidak dibayarkan, menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), kecelakaan kerja, penyiksaan, pelecehan hingga kematian.
Untuk itu, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan pihaknya memberdayakan para mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran untuk meningkatkan kesejahteraannya agar tidak kembali lagi bekerja di luar negeri.
"Berbagai pembinaan terus kami lakukan khususnya dalam pemberdayaan di sektor ekonomi dengan tujuan agar para mantan TKI ini bisa mendapatkan penghasilan agar kesejahteraannya meningkat tanpa harus kembali lagi ke negara tempat bekerja dahulu," kata Iyos, Selasa (7/9/2021) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Sukabumi, Sandiaga Didoakan Emak-emak Jadi Presiden
Menurut mantan Sekda Kabupaten Sukabumi ini, faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab banyak warga Kabupaten Sukabumi memilih untuk bekerja di luar negeri.
Selain diakibatkan karena keterbatasan ekonomi, banyak juga TKI khususnya wanita yang menjadi korban TPPO karena iming-iming dari calo yang bisa memberikan pekerjaan dengan upah besar dan tempat nyaman.
Padahal, setelah berangkat ke luar negeri, mereka malah dipekerjakan secara paksa tanpa upah dan tidak sedikit dilecehkan.
Maka dari itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) setempat berinovasi agar para purna TKI ini tetap bisa mendapatkan penghasilan dan tidak ingin lagi berangkat ke luar negeri.
Salah satu pemberdayaan ekonomi untuk mantan TKI ini dengan cara memberikan pembinaan dan pelatihan wirausaha di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka masing-masing baik secara individu maupun kelompok.
Baca Juga: Sudah 62 Jenazah Pekerja Indonesia Dipulangkan Dari Luar Negeri
Pihaknya pun mengapresiasi masyarakat di Kecamatan Kebonpedes yang dahulu merupakan salah satu lumbung TKI di Kabupaten Sukabumi, tetapi saat ini ketertarikan warganya untuk menjadi pekerja migran menurun drastis.
"Di Kecamatan Kebonpedes, banyak inovasi yang dilakukan para mantan TKI, seperti pembinaan hingga membangun wirausaha serta mereka pun dilibatkan untuk memberikan sosialisasi bagi warga agar tidak mudah terbujuk rayuan untuk menjadi pekerja migran," tambahnya.
Iyos mengatakan Pemkab Sukabumi pun memiliki program unggulan dalam upaya pemberdayaan ekonomi wanita yakni Perempuan Hebat untuk Keluarga Berkualitas (Perahu Kertas).
Program yang diinisiasi pemerintah ini sebagai intervensi dalam upaya meningkatkan kapasitas dan produktivitas kaum wanita.
Pihaknya pun optimistis dengan program tersebut kaum wanita bisa lebih berkualitas, berkompeten, produktif, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Berita Terkait
-
Mau Mengadu Nasib ke Negeri Jiran? 4.000 Warga NTB Bisa Jadi PMI, Buruan Daftar
-
Tragis! Niat Sembunyi karena Bolos Pengajian Rutin, 4 Santri di Sukabumi Tewas Tertimpa Tanggul Longsor
-
Iming-imingi Korban Gaji 300 Dolar AS, Begini Modus TPPO di Apartemen Kalibata City
-
Pemerintah Targetkan Rp 250 Triliun Devisa Negara dari Pekerja Migran di 2025
-
Dorong Kemandirian Finansial PMI, Bank Mandiri Perluas Program Mandiri Sahabatku ke Jepang
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang