SuaraJabar.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya dimulai pada Senin (20/9/2021). Namun sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 itu tak diikuti semua sekolah.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan KBB, PTM digelar serentak di 102 SMP, 472 SD, dan 900 lembaga pendidikan jenjang PAUD, kelompok belajar (Kober), dan SPS.
Adapun jumlah sekolah yang belum menggelar PTM sebanyak 293, terdiri dari 211 SD dan 82 SMP.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih mengatakan ratusan satuan yang diizinkan PTM tersebut telah melalui berbagai tahapan.
Baca Juga: Heboh! Pemotor Onani di Depan SD, Polisi Turun Tangan
Mulai dari validasi izin tertulis dari orang tua melalui komite hingga verifikasi lapangan.
"Memang baru sebagian gelar PTM. Sisanya masih dalam proses pengajuan izin hingga beberapa kelengkapan. Besok atau lusa mungkin jumlahnya bertambah lagi, karena hari sedang berproses," ujar Asep saat meninjau PTM di SMP 3 Ngamprah.
Menurutnya, ada serangkaian tahapan yang mesti dilalui satu lembaga pendidikan agar bisa menggelar PTM. Selain mengantongi izin orang tua, sekolah harus meminta izin satgas desa dan kecamatan.
Tak hanya itu, sekolah juga wajib menyiapkan sarana prasarana, metode pembelajaran, skema jam belajar, dan ruang isolasi untuk merawat siswa apabila ditemukan bergejala Covid-19.
"Izin PTM ini melalui serangkaian pleno izin mulai dari satgas desa, kecamatan, hingga puskesmas setempat. Setelah pleno ini selesai baru ditinjau Disdik Kabupaten," jelas Asep.
Baca Juga: Bangunan Sekolah Madrasah dan Rumah di Cianjur Rusak Terkena Longsor
Pihaknya berkomitmen mengedepankan keselamatan siswa dalam pelaksanaan PTM. Sehingga pengawasan terhadap sekolah bakal diperketat. Apabila ditemukan kasus baru atau pelanggaran prokes, pemerintah tak segan memberhentikan PTM.
"Kita lakukan evaluasi tiap Minggu. Kami Ada pengawas pembina, dari puskesmas, dan aparat kemanan yang memantau. Apabila ada pelanggaran kita hentikan," tukasnya.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Tegur Langsung Jeje Govinda Perkara Bawa Anak ke Kantor Dinas di Jam Kerja
-
Bertemu Bobby Nasuition, Mensos Sebut Akan Ada 4 Sekolah Rakyat di Sumut
-
Telkom Kenalkan Teknologi AI Baru untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia
-
Guru Sekolah Rakyat Dikontrak, Kualitas Pendidikan Terancam?
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Laris Berkat BRI
-
Transformasi Digital: KB Bank Segera Beralih ke Sistem NGBS
-
Tragedi di RSHS, Dokter Residensi Rudapaksa Keluarga Pasien! Ini Fakta yang Diungkap Polisi
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Bawa Parfum Produksi Sidoarjo Go Global: Korea, Amerika, dan Nigeria
-
Modal Semangat dan Keberanian, Suryani Buktikan Perempuan Bisa Naik Kelas