SuaraJabar.id - Jutaan ekor ikan di di kolam jaring apung Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur mati akibat air hujan kiriman dari hulu.
Sebelum terjadinya insiden matinya jutaan ikan tersebut, Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan (Disnakanlut) Cianjur, telah mengimbau pembudidaya atau petani ikan untuk mengurangi jumlah bibit ikan guna menutupi kerugian.
Kepala UPTD Perikanan Waduk Cirata, Budi Prayatna mengatakan, seiring masuknya pergantian musim tepatnya dari bulan September, pihaknya telah mengimbau agar petani japung mengurangi jumlah ikan terutama ikan mas guna meminimalisir kematian.
"Kematian ikan awal September kerap terjadi selain dikarenakan awal musim hujan juga disebabkan air hujan kiriman sungai dari hulu tepatnya di perkotaan. Mungkin petani sudah tidak aneh, mungkin karena air hujan kiriman dari Sungai Cibalagung yang sudah tercemar," katanya, Selasa (5/10/2021) dikutip dari Antara.
Baca Juga: 3 Privilege yang Saya Dapatkan sebagai Anak Petani
Dia memperkirakan, kejadian tersebut biasanya akan terus terjadi hingga Februari, tepat di pertengahan musim hujan, dimana kejadian ratusan ribu ekor hingga jutaan ekor ikan mati karena keracunan air hujan kiriman.
Saat ini pihaknya terus mengimbau petani ikan yang ada di Waduk Cirata terkait pengurangan jumlah ternak ikan di awal musim hujan.
"Petugas turun langsung ke tengah danau untuk menyosialisasikan terkait pengurangan jumlah ternak ikan, terutama blok-blok yang dekat dengan Sungai Cibalagung," katanya.
Sebelumnya, seratusan petani japung di Waduk Cirata, Kecamatan Mande, merugi hingga puluhan juta rupiah karena ikan yang mereka budidayakan mati mendadak, akibat air keruh yang mengalir dari sejumlah sungai yang ada di hulu, termasuk Sungai Cibalagung yang merupakan aliran sungai besar Cianjur.
Setiap harinya, tidak kurang dari 1 ton ikan mas di japung milik petani mati dan nyaris bersamaan, meski hal tersebut, kerap terjadi setiap tahun, petani masih kesulitan untuk mendapatkan solusi, bahkan mereka sudah mengurangi pembibitan saat pertama menyebar benih ikan.
Baca Juga: Cegah Jamur Kaca Mobil, Begini Tips Sederhananya Setelah Terkena Hujan
"Setiap tahun selalu terjadi, meski kami sudah membatasi jumlah bibit ikan. Kami tidak sempat melakukan antisipasi karena musim penghujan datang lebih awal. Kalau tidak karena air hujan, biasanya jutaan ikan mati serentak karena upwelling," kata petani ikan di Waduk Cirata, Hidayat.
Ia menjelaskan, upwelling merupakan fenomena dimana limbah pakan di dasar air yang mengandung amoniak bermunculan ke atas permukaan air yang membuat ikan yang dibudidayakan di jaring apung menjadi keracunan.
Berita Terkait
-
Kalsel Selamatkan Ikan Lokal: 36.000 Benih Ditebar! Ini Dampaknya Bagi Anda
-
9 Kuliner Khas Lezat Pekanbaru yang Bikin Wisatawan Jatuh Hati
-
Kemenhut dan Kemnaker Teken MoU Perluas Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Petani Hutan
-
Kang Dedi Mulyadi Contek Gaya Prabowo, Sapa Warga Cianjur dari Atas Kap Mobil
-
Tarif Trump Bikin Petani Sawit Menjerit, Prabowo Diminta Lakukan Ini
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura
-
Bersinergi dengan BPKH dan Kemenag, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
Direktur Utama BRI Hery Gunardi Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Punya Berbagai Karir Cemerlang