KASBI memperingatkan pihak Pemprov Jabar dan DPRD Provinsi Jabar untuk tidak menganggap remeh gerakan buruh. Pihak KASBI menegaskan, aksi yang digelar hari ini hanyalah pemanasan.
"Bung Ridwan Kamil, Ini hanya pemanasan! Juga untuk anggota dewan di gedung DPRD sana yang ketika mau jadi pejabat mengemis-ngemis minta suara kaum buruh tapi setelah jadi pejabat mereka lupa. Bahkan hari ini kita datang pun seolah mereka acuh," kata seorang orator lain.
"Kami bisa melumpuhkan ekonomi Jawa Barat khususnya Bandung Raya kalau memang Ridwan Kamil lalai atas apa yang kami tuntutan hari ini," tegasnya.
Tetap Tolak Omnibuslaw
Baca Juga: Pemkab Bogor Setuju Restoran Rindu Alam di Puncak Bogor Kembali Dibuka
Di samping soal upah, secara mendasar KASBI tetap menolak Omnibuslaw, UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Produk undang-undang itu dinilai produk yang tidak berpihak kepada rakyat, hasil dari perselingkuhan antara legislatif dan eksekutif untuk kepentingan segelintir pemodal.
"KASBI dengan tegas menolak UU Cilaka yang dibuat secara rombongan, DPR harusnya membuat regulasi berpihak kepada rakyat tapi hari ini dia selingkuh dengan pemerintah dan mengesahkan UU Omnibuslaw. Korbannya rakyat lagi," ungkapnya.
Ada pula sejumlah isu lain yang turut dikemukakan, di antaranya seperti pelayanan kesehatan umum gratis untuk semua kalangan, peningkatan kesejahteraan bagi kaum buruh dan pensiunan serta korban PHK, kebebasan berserikat dan penyampaian pendapat, tuntutan jaminan kesehatan dan sosial, dan lainnya.
Sementara pantauan di lapangan, hingga pukul 12.53 WIB, massa KASBI Bandung Raya masih menggelar aksinya. Menyampaikan orasi, pembacaan puisi protes dan menyanyikan lagu penyulut semangat seperti Buruh Tani, Darah Juang hingga Internasionale sebagai kaum persatuan kaum buruh di dunia.
Terpantau, meski Jalan Diponegoro ditutup, aksi berlangsung dengan kondusif. Terlihat pula aparat kepolisian berjaga di balik pagar Gedung Sate.
Baca Juga: Sambangi Kemenkumham, Partai Buruh Serahkan Dokumen Perubahan Hasil Kongres
Aksi peringatan WFTU ini tidak hanya di gelar di Kota Bandung, aksi serupa juga digelar di Jakarta, Tanggerang, Bekasi, dan sejumlah kota/kabupaten lainnya. Ada tema besar diusung dalam rangkain aksi tersebut yakni
Berita Terkait
-
Hotman Paris Beri Solusi Hukum untuk Atalia Praratya soal Isu Ridwan Kamil dan Lisa Mariana
-
Psikolog Beri Pesan Menohok ke Lisa Mariana Soal Anak: Ibunya Harus Segera Berubah
-
Sales Kendaraan Bongkar Wajah Asli Lisa Mariana, Mobil Brio Kuning Disorot
-
Deolipa Yumara Sebut Langkah Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana Seperti Buah Simalakama
-
Guru Spiritual Atalia Praratya Sebut Hasil Tes DNA Tidak Begitu Diakui dalam Menisbatkan Anak
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Lucky Hakim Liburan ke Jepang Tuai Kritik, Dedi Mulyadi Sentil Soal Etika Pejabat!
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal