Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 14 Oktober 2021 | 16:50 WIB
Massa aksi buruh yang tergabung dalam KASBI Bandung Raya menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kamis (14/10/2021). [Suara.com/M Dikdik RA]

KASBI memperingatkan pihak Pemprov Jabar dan DPRD Provinsi Jabar untuk tidak menganggap remeh gerakan buruh. Pihak KASBI menegaskan, aksi yang digelar hari ini hanyalah pemanasan.

"Bung Ridwan Kamil, Ini hanya pemanasan! Juga untuk anggota dewan di gedung DPRD sana yang ketika mau jadi pejabat mengemis-ngemis minta suara kaum buruh tapi setelah jadi pejabat mereka lupa. Bahkan hari ini kita datang pun seolah mereka acuh," kata seorang orator lain.

"Kami bisa melumpuhkan ekonomi Jawa Barat khususnya Bandung Raya kalau memang Ridwan Kamil lalai atas apa yang kami tuntutan hari ini," tegasnya.


Tetap Tolak Omnibuslaw

Baca Juga: Pemkab Bogor Setuju Restoran Rindu Alam di Puncak Bogor Kembali Dibuka


Di samping soal upah, secara mendasar KASBI tetap menolak Omnibuslaw, UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Produk undang-undang itu dinilai produk yang tidak berpihak kepada rakyat, hasil dari perselingkuhan antara legislatif dan eksekutif untuk kepentingan segelintir pemodal.

"KASBI dengan tegas menolak UU Cilaka yang dibuat secara rombongan, DPR harusnya membuat regulasi berpihak kepada rakyat tapi hari ini dia selingkuh dengan pemerintah dan mengesahkan UU Omnibuslaw. Korbannya rakyat lagi," ungkapnya.

Ada pula sejumlah isu lain yang turut dikemukakan, di antaranya seperti pelayanan kesehatan umum gratis untuk semua kalangan, peningkatan kesejahteraan bagi kaum buruh dan pensiunan serta korban PHK, kebebasan berserikat dan penyampaian pendapat, tuntutan jaminan kesehatan dan sosial, dan lainnya.

Sementara pantauan di lapangan, hingga pukul 12.53 WIB, massa KASBI Bandung Raya masih menggelar aksinya. Menyampaikan orasi, pembacaan puisi protes dan menyanyikan lagu penyulut semangat seperti Buruh Tani, Darah Juang hingga Internasionale sebagai kaum persatuan kaum buruh di dunia.

Terpantau, meski Jalan Diponegoro ditutup, aksi berlangsung dengan kondusif. Terlihat pula aparat kepolisian berjaga di balik pagar Gedung Sate.

Baca Juga: Sambangi Kemenkumham, Partai Buruh Serahkan Dokumen Perubahan Hasil Kongres

Aksi peringatan WFTU ini tidak hanya di gelar di Kota Bandung, aksi serupa juga digelar di Jakarta, Tanggerang, Bekasi, dan sejumlah kota/kabupaten lainnya. Ada tema besar diusung dalam rangkain aksi tersebut yakni

Load More