SuaraJabar.id - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung menggelar aksi evaluasi dua tahun pemerintahan Jokowi pada periode keduanya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (20/10/2021).
Sebagian massa sempat pecah fokus ketika sejumlah anggota polisi tiba-tiba merangsek ke tengah-tengah area aksi lalu membagi-bagi permen dan air mineral. Kejadian ini tampak membuat heran sebagian massa aksi.
"Wih, tumben baik," teriak sinis seorang peserta aksi dari kejauhan secara spontan.
Pantaun suara.com, belasan polisi yang kebanyakan polwan itu terlihat membawa beberapa bungkus permen, sebagian ada yang membawa air mineral. Mereka ke luar dari arah Gedung Sate lalu langsung membaginya kepada peserta aksi.
Baca Juga: Survei CPCS: 61,7 Persen Responden Puas Kinerja Jokowi-Ma'ruf
Salah seorang perwakilan koordinator aksi, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Ilyasa Ali Husni, turut berkomentar.
"Perihal tadi pembagian permen dan air mineral kami menyayangkan itu. Kami terima niat baiknya tapi menurut kami jadi kurang etis. Lebih baik kami patungan atau udunan untuk beli permen dan air mineral," katanya.
Diketahui, salah satu kritik yang turut disuarakan dalam aksi ihwal represifitas aparat kepolisian. Misalnya, insiden polisi yang membanting seorang mahasiswa saat demonstrasi di Tanggerang beberapa waktu lalu.
"Kami muak dengan kekerasan aparat," katanya.
Ilyasa berpendapat, pihak kepolisian mungkin seolah biasa ketika melakukan kekerasan semacam itu. Namun, sejatinya tindakan tersebut mencederai prinsip-prinsip demokrasi, tindakan destruktif terhadap kebebasan sipil dalam berpendapat atau menyampaikan aspirasi.
Baca Juga: Komdis PSSI akan Telusuri Keributan di Laga Bhayangkara FC vs Persib Bandung
Kekerasan terhadap sipil itu tidak boleh dibiarkan, harus dicegah. Jika tidak, kata Ilyasa, kemuakan terhadap aparat akan menjadi bola salju di rezim Jokowi. Terus menggelinding secara perlahan, di kemudian hari berakumulasi sebagai protes sipil yang sangat besar.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Langgar Etik Politik
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
Terpaut Satu Tahun, Ijazah UGM Guru Besar Unnes Prof Saratri Disebut Berbeda dengan Punya Jokowi
-
Jokowi Masih Dianggap 'Bos', Ganjar Komentari Matahari Kembar
-
Rocky Gerung: Kabinet Prabowo 'Dikuasai' Orang Jokowi, Sulit Lakukan Reshuffle
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura