Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Minggu, 24 Oktober 2021 | 14:04 WIB
Ivan Septiono (30, kiri) Pengusaha Minuman Herbal Jahe Asal Bandung Barat .(Ferry Bangkit)

Melihat respons pasar yang positif, Ivan pun menyeriusi bisnis minuman jahe merah tersebut. Dia mengurus berbagai izin produksi dan edarnya, membangun pabrik dan kantor, sampai menyiapkan strategi pasar untuk berjualan secara daring maupun menitipkan ke toko atau apotek.

"Akhirnya, ya sudah saya bikin pabrik. Izin siap, saya lalu bom pasar, sekarang pembelinya sudah sampai ke Bali. Saya sudah menawari ke distributor di Singapura, tapi masih belum direspons," katanya.

Kerja keras Ivan berbuah hasil. Dengan perjuangan dan bantuan dari 30 pegawainya, ia mengaku saat ini bisa menghasilkan omzet Rp100-200 juta dalam sebulan, dengan produksi mencapai 1 kuintal jahe per hari.

Omzet tersebut, aku dia, sangat jauh dibandingkan dengan ketika melakoni bisnis kafe. Padahal, varian dari jahe merah yang dijual hanya satu jenis dan cuma untuk kemasan botol. Oleh karena itu, dia berencana untuk mengembangkannya jadi beberapa varian minuman jahe, dan membuat kemasan sachet.

"Saya juga enggak cuma jual jahe, ada juga produk herbal yang lain seperti madu, tapi saya cuma sebagai distributor. Di masa pandemi COVID-19 ini, yang penting kita jangan kalah dengan keadaan. Minimal bisa mengimbangi, syukur-syukur bisa melebihi," pungkasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More