Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 25 Oktober 2021 | 14:45 WIB
ILUSTRASI garis polisi. [Dok.Covesia.com]

SuaraJabar.id - Sepucuk pistol ditemukan di kamar kontrakan tempat ditemukannya mayat seorang pria dan wanita di Kampung Cibodas Pasar, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

Kekinian, polisi kembali melakukan olah TKP tewasnya sejoli tersebut. Olah TKP kali ini dilakukan bersama tim identifikasi dari Polda Jabar.

Dalam olah TKP tersebut, polisi menemukan 2 buah proyektil berikut selongsongnya di dalam kamar kontrakan lokasi ditemukan mayat sejoli tersebut.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki terkait asal muasal senjata api jenis pistol dan 2 buah proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian. "Kita masih selidiki senjata api yang diiduga digunakan untuk menembak," ujar Aszhari Kurniawan, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Sopir Tewas Tergencet, Polisi Olah TKP Tabrakan Maut TransJakarta di MT Haryono

Menurutnya, dari hasil olah TKP dengan hasil autopsi tim forensik Polda Jabar, terdapat kesesuaian penyebab tewasnya sejoli di kamar kontrakan.

"Jadi korban perempuan ditembak terlebih dahulu dan korban laki-laki menembak dirinya sendiri," ucapnya.

Ia memastikan bahwa kejadian tersebut tidak melibatakan pihak ke-3 atau orang lain, sehingga kasus tewasnya sejoli di kamar kontrakan bisa dikatakan sudah selesai.

Kendati demikian, pihaknya terus menyelidiki terkait senjata api jenis pistol dan 2 proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian. "Kita masih selidiki asal muasal senjata api itu," kata Aszhari Kurniawan.

Sebelumnya, mayat seorang perempuan yang bekerja sebagai satpam di pabrik garmen Teodore ditemukan tewas di kamar kontrakannya bersama teman prianya, Sabtu, 23 Oktober 2021. Perempuan tersebut diketahui bernama Widianingsih (42) dan teman prianya bernama Sutriono seorang pensiunan berpangkat Sersan du (Serda).

Baca Juga: Gempar Dua Sejoli Ditemukan Tewas Saling Berpelukan di Rumah Kontrakan

Saat ditemukan, mayat keduanya nya dalam kondisi berlumuran darah dengan posisi saling berpelukan. Polisi yang melakukan olah TKP menemukan sepucuk senjata api jenis pistol di lokasi kejadian.

Jenazah keduanya telah diautopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya pada Minggu, 24 Oktober 2021. Dari hasil autopsi ditemukan adanya luka yang diduga bekas tembakan pada bagian leher dari kedua jenazah.

Kepala tim forensik Polda Jabar dr. Fahmi Arief Hakim mengatakan, pihaknya mengautopsi 2 jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

"Kasusnya ada 2 jenazah yang kita periksa, yang satu berjenis kelamin laki-laki dan yang satu berjenis kelamin perempuan," ujar Fahmi seusai autopsi di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Minggu, 24 Oktober 2021.

Menurutnya, kedua jenazah sudah dalam kondisi membusuk dan bengkak serta mengeluarkan aroma tidak sedap. Ia menyebut, autopsi ini dilakukan bukan hanya untuk mencari sebab kematiannya, tapi ada aspek lain yang langsung berhubungan dengan dampak kekerasannya.

" 2 jenazah ini diduga ada luka yang mungkin semua sudah tahu, tetapi autopsi ini dilakukan bukanya hanya untuk mencari sebab kematiannya tetapi ada aspek-aspek yang langsung berhubungan dengan dampak kekerasannya yang meliputi dari arahnya, bentuk lukanya, kemudian juga ada kesesuaian antara dugaan motifnya dengan temuan dalam hasil pemeriksaannya," ucapnya.

"Jadi pemeriksaan juga meliputi pola lukanya, kita periksa kemudian nanti kita kasihkan ke polisi untuk diolah bersama-sama dengan hasil penelitian dari TKP," sambungnya.

Ia menuturkan, dari hasil pemeriksaan memang terdapat luka pada kedua jenazah. Ia menyebut luka tersebut berada di daerah leher. Kendati demikian, Fahmi enggan menyebutkan luka yang terdapat pada ke 2 jenazah apakah akibat benda tajam atau benda tumpul. "Lukanya yang kita lihat dan mungkin sudah diketahui oleh semua ada di daerah leher. Keduanya di bagian leher," kata dia.

"Detailnya ini sudah kita periksa mengenai polanya bentuknya, kemudian penyebabnya ini untuk diumumkan dan diolah faktanya dihubungkan dengan TKP, sehingga nanti bisa menjadi kesimpulan bagi penyidik apakah ini murni suatu tindakan pembunuhan, bunuh diri atau kecelakaan," pungkasnya.

Load More